PBB (ANTARA News) - Seorang staf lokal PBB, dua anggota keluarganya dan sopirnya ditahan, Rabu di Myanmar dalam operasi junta terhadap protes-protes anti pemerntah, kata seorang pejabat PBB.
Mynt Ngwe Mon 38 tahun, seorang asisten program bagi Program Pembangunan PBB, ditangkap di rumahnya pukul 04:00 waktu setempat bersama dengan suaminya Than Tun, dan ipar laki-lakinya Aung Kyaw Sint, kata pejabat itu.
Sopirnya Tin Win juga ditangkap kemudian pada hari itu di kediamannya, kata pejabat tersebut yang tidak bersedia namanya ditulis.
PBB meminta pertimbangan kepada misi PBB Myanmar, mengatakan ia sakit dan sedang dalam perawatan.
Satu surat serupa dikirim ke para pejabat pemerintah Myanmar oleh Charles Petrie, pejabat senior PBB dan koordinator kemanusiaan di Yangon.
Seorang jurubicara UNDP (Program Pembangunan PBB) mengatakan lembaga itu "cemas" tetapi tidak akan memberikan rincian karena situasi yang rawan.
Tindakan keras terus dilakukan kendatipun banyak yang mengharapkan ada kemajuan oleh utusan khusus PBB Ibrahim Gambari yang mengunjungi Myanmar untuk membujuk pemimpin junta Than Shwe untuk melonggarkan cengkeramnya terhadap Myanmar untuk membuka perundingan dengan pemimpin oposisi yang ditahan Aung San Suu Kyi, yang dua kali dikunjungi Gambari.
Gambari, yang pulang ke New York, menurut rencana akan menujelaskan kepada ketua Majelis Umum PBB Sergian Kerim, dan para anggota Dewan Keamanan PBB setelah bertemu dengan Sekjen PBB Ban Ki Moon.
Sumber-sumber PBB mengatakan pemerintah telah meminta dia pulang ke Myanmar awal Nopember.
Paling tidak delapan truk yang penuh dengan para tahanannya meninggalkan Yangon tengah Rabu. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007