Banda Aceh (ANTARA News) - Juru bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) pusat Ibrahim bin Syamsuddin meminta anggotanya menahan diri dan tidak memperpanjang masalah pribadi hingga berujung kematian antar sesama. "Saya harapkan hal-hal pribadi yang terjadi di lapangan jangan sampai berujung dengan kematian tetapi diselesaikan secara musyawarah," katanya saat memberi keterangan kepada wartawan di Banda Aceh, Kamis. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada aparat kepolisian yang berhasil menangkap pelaku penembakan anggota KPA Kabupaten Pidie Junaidi Umar yang diakuinya adalah anggotanya sendiri pada Jumat (28/9). Dia mengatakan, meskipun sesama anggota KPA, tetapi pelaku tetap harus diproses hukum karena telah melakukan tindakan kriminal. "Bagaimanapun harus dipisahkan, dalam satu hal pelaku dan korban memang anggota KPA tetapi di sisi lain anggota tersebut telah melakukan kriminal," katanya. Proses hukum harus dilakukan aparat kepolisian karena KPA tidak mempunyai kapasitas untuk menindaklanjutinya dan menurut dia, apa yang terjadi antar pelaku dan korban di luar konteks GAM/KPA. "Saya lihat ini sudah lari ke masalah pribadi jadi harus dipisahkan GAM dan masalah pribadi," tambahnya. Ia mengaku menyesali kejadian tersebut namun di samping itu menegaskan bahwa KPA telah berkomitmen tetap dalam bingkai NKRI dan tidak akan melindungi anggotanya yang bertindak kriminal. Diharapkan juga semua pihak menjaga suasana damai terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri 1428 Hijriyah serta menjadikan bulan suci sebagai berkah dan sarana menjalin ukhuwah. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007