Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Agama membekali 140 agen Saya Perempuan Antikorpsi (SPAK) yang merupakan gerakan pencegahan praktik antirasuah dari ranah keluarga Kemenag.

"Sebanyak 140 orang ini merupakan istri dari pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri dan kaum ibu pimpinan PTKIN," kata Pelaksana Tugas Inspektur Jenderal Kementerian Agama M Nur Kholis Setiawan pada Sosialisasi Program Pencegahan Korupsi, Training of Trainer (ToT) "Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK)" di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, kalangan perempuan termasuk istri pejabat Kemenag juga memiliki pengaruh untuk mencegah terjadinya korupsi di Kemenag. ToT bertajuk Pencegahan Korupsi Berbasis Keluarga itu dibuka Menag Lukman Hakim Saifuddin.

Nur Kholis mencontohkan, istri yang skeptis terhadap gaji suami yang karyawan Kemenag dapat menjadi faktor penting pencegahan praktik rasuah. Karena itu, gerakan SPAK itu selaras dengan upaya menghindari malpraktik pengelolaan pelayanan, utamanya dari sisi manajemen keuangan.

Dia mengatakan pelatihan tersebut menambah jumlah agen anti korupsi di lingkungan Kemenag dari kalangan istri pejabat Kemenag dan pimpinan lembaga di bawah kementerian tersebut.

Nur Kholis mengatakan dengan 140 agen tambahan itu membuat jumlah SPAK di Kemenag menjad 270 orang. Memang jumlah itu tergolong kecil jika dibanding pegawai Kemenag yang memiliki 4.500-an satuan kerja dan 229 ribu lebih pegawai.

Kendati jumlahnya belum sebanding dengan karyawan Kemenag, menurut dia, pencegahan korupsi harus terus dilakukan sekecil apapun upayanya. Tidak kalah penting, dia mengatakan nilai agama juga harus turut berperan dalam mencegah korupsi.

"Konvergensikan nilai agama dalam metode pengawasan. Aparatur Sipil Negara agar bisa menjalankan dengan niat ibadah, maka otomatis menghindarkan hal yang merusak nilai ibadah tersebut," katanya.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, pemberantasan praktik rasuah merupakan ranah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selaku unsur penegak hukum. Sedangkan Kemenag fokus pada aspek pencegahan terjadinya korupsi.

Menag memuji gerakan SPAK di Kemenag dan berharap efeknya lebih luas tidak hanya pada kalangan istri pejabat Kemenag tetapi juga pada ASN kementerian.

"Saya bersyukur daengan diselenggarakannya program SPAK. Dan saya menginginkan SPAK di Kementerian Agama tidak hanya Saya Perempuan Anti Korupsi, tapi juga Saya Pejabat Anti Korupsi," katanya.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019