Jokowi-Ma’ruf menang 5-1 atas Prabowo-Sandi."

Jakarta (ANTARA News) - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan pasangan capres-cawapres, Prabowo-Sandi unggul di kantong pemilih terpelajar pada Pilpres 2019.

Peneliti senior LSI Adjie Alfaraby saat memaparkan hasil surveinya, di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis, mengatakan, populasi pemilih ini hanya sebesar 11,5 persen.

Namun, dalam pertarungan elektoral yang ketat, populasi 11,5 persen cukup signifikan. Selain itu pemilih kaum terpelajar cukup penting karena kemampuan mereka mempengaruhi opini publik.

"Di kantong pemilih ini, Prabowo-Sandi unggul dibanding pasangan Jokowi-Ma'ruf. Dukungan Prabowo-Sandi di pemilih terpelajar mencapai 44,2 persen. Sementara dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf di kantong pemilih ini sebesar 37,7 persen," kata Adjie.

Meski unggul, keunggulan Prabowo-Sandi hanya di bawah 10 persen terhadap Jokowi-Ma'ruf di segmen pemilih ini. Ada sebesar 18,1 persen pemilih kalangan terpelajar yang belum menentukan pilihan.

Meski, Prabowo-Sandi unggul di kantong pemilih terpelajar, namun Jokowi-Ma'ruf unggul di lima kantong suara dari enam kantong suara yang diteliti.

"Jokowi-Ma’ruf menang 5-1 atas Prabowo-Sandi," katanya.

Di lima kantong lainnya, yakni pemilih muslim, pemilih minoritas, pemilih wong cilik, pemilih emak-emak, dan pemilih millennial, Jokowi-Ma'ruf unggul.

Kantong pertama yang penting adalah kantong pemilih Muslim. Pemilih muslim adalah pemilih mayoritas dengan populasi kurang lebih 85 persen.

"Jokowi-Ma’ruf masih unggul di pemilih muslim dengan dukungan sebesar 49,5 persen. Sementara Prabowo-Sandi memperoleh dukungan sebesar 35,4 persen. Ada sebesar 15,1 persen pemilih Muslim yang masih belum menentukan pilihan. Meski unggul, Jokowi-Ma'ruf hanya unggul dengan selisih di bawah 15 persen di kantong pemilih Muslim," paparnya.

Populasi pemilih minoritas (non muslim) kurang lebih 15 persen. Dalam pertarungan yang ketat, populasi 15 persen sangat penting dan menentukan.

Survei LSI Denny JA Januari 2019 menunjukkan bahwa sementara ini Jokowi-Ma'ruf masih unggul di kantong pemilih minoritas.

"Dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf pada segmen pemilih minoritas mencapai 86,5 persen dan dukungan terhadap Prabowo-Sandi sebesar 4,7 persen. Hanya tersisa 8,8 persen pemilih minoritas yang belum menentukan pilihan. Di kantong pemilih yang kedua ini, Jokowi-Ma'ruf unggul mutlak dari Prabowo-Sandi," papar Adjie.

Pada kantong ketiga yakni pemilih wong cilik. Survei menunjukkan bahwa sebesar 50,3 persen pemilih masuk kategori ini.

Data Januari 2019 menunjukkan bahwa, Jokowi-Ma’ruf unggul telak di segmen pemilih ini. Jokowi-Ma'ruf memperoleh dukungan sebesar 58,4 persen.

"Sementara Prabowo-Sandi memperoleh dukungan sebesar 24,7 persen. Dengan dukungan tersebut, terlihat selisih elektabilitas kedua pasangan calon mencapai di atas 30 persen di pemilih wong cilik," paparnya.

Di kantong pemilih emak-emak, pasangan Jokowi-Ma’ruf juga unggul telak dibanding pasangan Prabowo-Sandi. Dukungan terhadap Jokowi-Ma’ruf di pemilih emak-emak mencapai 57 persen.

Sementara dukungan terhadap pasangan Prabowo-Sandi di pemilih emak-emak sebesar 27,8 persen.

Di kantong pemilih millenial yang populasinya sebesar 45 persen, tentunya dukungan pemilih ini sangat menentukan dalam pilpres nanti. Survei menunjukkan bahwa pasangan Jokowi-Ma'ruf masih unggul di segmen pemilih millennial.

"Dukungan terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf sebesar 52,6 persen. Sementara dukungan terhadap pasangan Prabowo-Sandi sebesar 33,8 persen. Jokowi-Ma'ruf masih unggul dua digit dari pasangan Prabowo-Sandi di pemilih ini," katanya.

Namun keunggulannya masih di bawah 20 persen. Mereka yang belum menentukan pilihan di pemilih millineal sebesar 13,6 persen.

Survei dilakukan pada 18 Januari -25 Januari 2019, dengan menggunakan 1200 responden di 34 Provinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling.

Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error survei ini adalah 2,8 persen. Selain survei, LSI Denny JA juga melakukan riset kualitatif dengan metode FGD, analisis media, dan indepth interview untuk memperkaya analisa survei.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019