Bangkok (ANTARA News) - Jenazah wartawan video Jepang yang tewas di Myanmar, Kenji Nagai, Rabu diberangkatkan dari Yangon dan diperkirakan tiba di Jepang Kamis pagi. Toru Yamaji, presiden APF News Inc., penyedia berita video yang berkantor pusat di Tokyo di mana Nagai bekerja, bersama dengan para pejabat Jepang membawa jenazah itu pulang, kata mereka. Berbicara kepada wartawan di bandara Internasional Bangkok, Rabu, Yamadji mengatakan bahwa pihaknya `sangat menyesalkan` dia tidak bisa membawa pulang kamera video yang dibawa Nagai setelah dia ditembak. Nagai, 50 tahun, pada 27 September sedang meliput aksi demonstrasi dekat Pagoda Sule di Yangon, berdiri di depan pasukan keamanan dengan menyandang kamera video kecil, pada saat dia ditembak hingga tewas. "Tujuan utama kunjungan ini adalah membawa pulang jenazah Nagai secepat mungkin," kata Yamaji. Ia menambahkan bahwa dia berencana akan meminta kamera Nagai dikembalikan melalui pemerintah Jepang. Pada hari Senin, para pejabat tinggi Myanmar mengatakan kepada Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Mitoji Yabunaka di ibukota Myanmar, Naypyitaw, bahwa penembakan itu adalah `suatu kebetulan`, kata Kementerian Luar Negeri Jepang. Ditanya mengenai penjelasan pemerintah Myanmar, Yamaji mengatakan, `Saya berpendapat jejak yang menangkap kejadian penembakan itu menjelaskan bahwa hal itu bukan peluru nyasar, tapi tembakan yang dilakukan dengan sengaja.` Jepang mengatakan pihaknya berniat untuk menyerukan kembali kepada junta Myanmar agar menyelidiki kejadian itu dan memberikan hukuman berat jika benar bahwa penembakan itu dilakukan dengan sengaja. Yamaji berencana memeriksa catatan-catatan Nagai serta barang-barang lain yang dibawanya untuk menyidik jejak-langkahnya di Myanmar. Setelah jenazah tiba di bandara Narita, timur Tokyo, Kamis akan dibawa ke Departemen Kepolisian Metropolitan yang akan melakukan otopsi guna mengetahui sebab-sebab kematian Nagai, kata para pejabat.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007