Jakarta, (ANTARA News) - Warga Desa Tasik Serai yang berada di Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, mampu menghemat hingga Rp700 ribu dari pemanfaatan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).

Jasman salah satu warga Kecamatan Pinggir, mengaku warga desa tidak perlu lagi membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar hingga Rp700 ribu tiap bulan yang digunakan untuk menyalakan genset ketika malam tiba, berdasarkan keterangan yang dihimpun Antara dari Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis.

"Sebelum ada LTSHE, kami pakai mesin dompeng (generator) di setiap rumah dengan beli solar. Pakai solar sebulannya bisa kena 500-700 ribu rupiah, itu hanya dari jam 6 sore sampai jam 12 malam," tuturnya.

Pengalaman lain diutarakan oleh Tasarudin, Kepala Desa Tasik Serai. Menurutnya, Kementerian ESDM sebagai perwakilan dari pemerintah pusat pertama yang memperhatikan desanya yang gelap gulita pada malam hari dengan memberikan bantuan berupa LTSHE.

Selain itu, anak-anak di desanya kini bisa belajar pada malam hari, karena sebelumnya menggunakan lampu pijar yang berasal dari genset berbahan bakar solar.

"Kami bersyukur kepada Pemerintah Pusat yang sudah memperhatikan masyarakat yang di pelosok ini karena sebelumnya memang gelap. Sebelum ada LTSHE susah kali kami, karena daerah ini daerah yang susah untuk dilewati, jalan disini berlumpur ditambah gelap jadinya sulit kali," tandas Tasarudin.

Paket LTSHE di Kabupaten Bengkalis yang diberikan Kementerian ESDM sebanyak 246 unit, yang tersebar di 3 desa, yaitu Desa Tasik Serai sebanyak 119 unit, Desa Tebing Tasik 67 unit, dan 60 unit di Desa Tasik Tebing Serai.

Pemasangan LTSHE di Kabupaten Bengkalis merupakan usulan dari Pemerintah Kabupaten Bengkalis dan telah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten setempat oleh Anggota Unsur Pemangku Kepentingan (AUPK) Dewan Energi Nasional (DEN) Abadi Poernomo.

Baca juga: Kementerian ESDM berikan bantuan Lampu Tenaga Surya untuk warga Sumba Tengah

Baca juga: Berakhirnya penantian warga Kepahiang impikan penerangan

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019