"Saya menonton film apa saja, dari film yang jelek hingga film yang bagus. Dari film-film tersebut saya belajar bagaimana membangun karakter," kata Andi Arsyil dalam seminar "Startegi Menembus Pasar Film Internasional" di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan dalam membawakan karakter-karakter di setiap cerita perlu membangun olah rasa.
Andi yang melejit namanya setelah menerankan Furqon dalam film "Ketika Cinta Bertasbih" mengatakan menjadi aktor tidak semudah kelihatannya.
"Aktor itu harus pintar, mereka harus mengelola hard skill dan soft skill-nya. Sampai sekarang saya juga terus belajar," kata dia.
Dia merasa beruntung pernah belajar dari aktor-aktor kawakan Indonesia, seperti Didi Petet, Dedi Mizwar dan sutradara Chaerul Umam.
Salah satu yang dikenangnya adalah saat ditanyai Didi Petet apa artinya akting.
"Saat itu ditanya saya diam saja. Lalu almarhum Didi Petet mengatakan akting itu adalah nyata dan sungguh-sungguh, bukan kepura-puraan. Maka apa yang kamu lakukan (dalam akting) adalah nyata," kata dia.
Dia pun berpesan kepada aktor dan aktris muda untuk terus belajar dan jangan hanya mencari sensasi.
"Kerjaan yang kita cintai akan lebih abadi," kata dia.
Baca juga: Dua film Indonesia menangi festival film internasional
Baca juga: "Indonesia Masih Subuh" sabet penghargaan di China
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019