Jakarta (ANTARA News) - Gempa bumi dengan magnitudo 5,6 mengguncang wilayah laut sebelah barat laut Kabupaten Halmahera Barat pada Kamis (7/2) pukul 11.15 WIB.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis mengatakan gempa tektonik tersebut tidak berpotensi tsunami.

Lebih lanjut dia mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi tersebut memiliki kekuatan magnitudo 5,6 yang kemudian dimutakhirkan menjadi magnitudo 5,7.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,58 Lintang Utara dan 126,43 Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 128 km arah Barat Laut Kota Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara pada kedalaman 39 km.

Rahmat mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi batuan pada Lempeng Laut Maluku.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah laut di sebelah Barat Laut Kabupaten Halmahera Utara itu, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar oblique naik (oblique thrust fault).

Guncangan gempa bumi dilaporkan dirasakan di Manado, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Tenggara, Bitung, dan Ternate pada III-IV MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019