Sejumlah isu yang dibahas dalam pertemuan tertutup itu, kata Wamenlu Fachir di yaitu pencapaian Agenda Pembangunan 2030, penguataan kemitraan multilateral, penanganan terorisme, isu Semenanjung Korea, serta kerja sama global terkait migrasi.
Kelompok yang terdiri dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia ini pertama kali digagas pada pertemuan informal menteri luar negeri G20 di Los Cabos, Meksiko, pada Februari 2012. MIKTA resmi berdiri pada 2013 setelah pertemuan pertama para menteri luar negeri MIKTA di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB.
Baca juga: Indonesia resmi ketuai MIKTA untuk periode 2018
Pertemuan MIKTA ke-14 dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI AM Fachir, Wakil Menteri Luar Negeri Meksiko Julian Ventura Valero, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Tae Ho Lee, Wakil Menteri Luar Negeri Turki Faruk Kaymakci, serta Deputi bidang Kebijakan Multilateral Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia Justin Lee.
Wamenlu Fachir memimpin jalannya pertemuan dengan format Head of Delegation (HoD) + 2 Senior Officials. Pertemuan kali ini menandakan berakhirnya keketuaan Indonesia di MIKTA pada 2018, sekaligus penyerahan resmi posisi Koordinator MIKTA pada 2019 kepada Meksiko.
Ia juga menyampaikan perkembangan kegiatan MIKTA di bawah keketuaan Indonesia dan hasil-hasil sejumlah pertemuan internasional yang diadakan di Indonesia.
Baca juga: Meksiko jadi penghubung Indonesia untuk Amerika Tengah dan Latin
MIKTA bertujuan mendukung kekuatan tata kelola pemerintahan global dan berupaya mencari mencari solusi dengan menjaga kerangka kerja sama multilateral serta berkontribusi positif dalam mengatasi berbagai permasalahan dunia.
Sebagai forum kekuatan menengah, MIKTA berperan menjembatani dan menciptakan konsensus antara negara-negara berkembang dan maju. MIKTA juga senantiasa mendorong kepemimpinan kolektif dalam multilateralisme.
Pertemuan MIKTA dikoordinasikan secara bergantian oleh negara koordinator untuk periode satu tahun. Koordinator MIKTA secara berturut-turut, yaitu Meksiko (2013-2014), Korea Selatan (2014-2015), Australia (2015-2016) dan Turki (2017).
Berakhirnya kepemimpinan Indonesia pada 2018 dan beralihnya posisi koordinator kepada Meksiko untuk 2019 menandakan selesainya siklus pertama MIKTA, yakni semua anggotanya telah memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan MIKTA.
Baca juga: Indonesia ajak negara MIKTA dukung Palestina
Baca juga: 5 negara bahas kerja sama di Unhas
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019