Seoul (ANTARA News) - Para Pemimpin Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel), Kamis, telah menandatangani deklarasi yang dihasilkan dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) mereka, yang menyerukan perdamaian permanen dan perlucutan program nuklir Korut, kata suatu laporan dari Pyongyang. Kedua pemimpin Korea itu, Kim Jong-Il dan Presiden Roh Moo-Hyun, menyerukan suatu perjanjian perdamaian secara formal mengakhiri Perang Korea 1950-53 yang menyebabkan terbaginya Semenanjung Korea. "Korsel dan Korut bertukar pandangan bahwa mereka semestinya mengakhiri sistem gencatan senjata dan membangun suatu sistem perdamaian permanen, kata laporan itu, seperti dikutip AFP dari deklarasi tersebut. "Pemimpin Korut dan Korsel sepakat melakukan kerjasama denga tiga atau empat negara untuk bertemu di semenanjung Korea dan mendeklarasikan berakhirnya perang," katanya. Kedua pemimpin, dalam deklarasi itu, juga sepakat membuat upaya bersama untuk menjamin kesepakatan enam-negara menyangkut perlucutan program nuklir Korut. Pertemuan puncak yang berakhir pada Kamis itu merupakan yang kedua kalinya dalam 59 tahun sejak semenanjung itu terbagi jadi dua negara: komunis garis keras di utara dan kapitalis di selatan. Kim dan Roh sepakat untuk melakukan pertemuan puncak berkala di masa depan. Mereka juga mengatakan, perdana menteri kedua negara akan melakukan pertemuan di Seoul bulan depan. Kedua pemimpin berjanji bekerjasama untuk mengakhiri permusuhan militer, dan mendeklarasikan "zona damai" di perbatasan laut bagian barat yang dipersengketakan, tempat terjadinya bentrokan berdarah antara angkatan laut kedua negara pada 1999 dan 2002. Sementara itu, Menteri pertahanan kedua negara akan bertemu bulan depan untuk mendiskusikan secara rinci zona damai tersebut. Kedua negara juga sepakat memperluas kerjasama ekonomi dan proyek patungan dan membangun suatu komplek pembuat kapal bersama di Nampo, Pyongyang. Suatu jalur penerbangan langsung akan dibuka antara Seoul dan Mount Paektu, Korsel, untuk mempromosikan pariwisata. Di sebutkan pula bahwa akan dibuka juga jalur kereta api lintas kedua negara. (*)
Copyright © ANTARA 2007