Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) sesi pagi, Kamis, naik tipis sebesar 0,35 persen, terangkat naiknya beberapa saham unggulan. IHSG sesi pagi ditutup naik 8,548 poin menjadi 2.460,134 dan indeks LQ45 kelompok 45 saham unggulan menguat 3,292 poin atau 0,63 persen ke posisi 525,917. Analisa Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, mengatakan kenaikan indeks BEJ lebih disebabkan menguatnya saham unggulan yang memiliki kinerja bagus menjelang penyampaian laporan keuangan kuartal ketiga 2007. Indeks BEJ naik terangkat oleh saham-saham sektor perbankan dan pertambangan, seperti Bank Mandiri (BMRI), Bank BNI (BBNI), Bank BCA (BBCA), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Pertambangan Batubara Bukit Asam (PTBA), Aneka Tambang (ANTM) dan Tambang Timah (TINS). Saham BMRI ditutup naik Rp100 menjadi Rp3.675, BBNI menambah Rp25 ke posisi Rp2.075, BBCA menguat Rp350 ke level Rp6.800, PGAS terangkat Rp200 untuk berada di Rp12.250, PTBA melangkah Rp50 ke harga Rp7.050, ANTM naik kembali Rp25 ke posisi Rp2.625 dan TINS melonjak Rp400 menjadi Rp13.600. Namun, saham yang tekanan jual masih mendominasi pasar BEJ sebanyak 94 dibanding yang naik 59, sedangkan 65 tidak berubah harganya dan 180 tidak aktif diperdagangkan. Banyaknya saham dalam posisi jual ini karena sentimen negatif dari melemahnya bursa regional karena terpengaruh negatifnya penutupan bursa AS Wall Street Rabu malam. Bursa AS dengan indeks Dow Jones turun 79,25 poin menjadi 13.968,04 karena anjloknya saham-saham teknologi. Melemahnya indeks Dow Jones ini juga menyeret bursa regional yang sebagian besar melemah, seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 yang melemah 104,08 poin ke posisi 17.095,80 dan bursa Hong Kong dengan indeks Hang Seng yang anjlok 402,43 poin ke level 27.077,50 di sesi pagi. Kondisi ini telah menekan beberapa saham yang sudah "overbought" (jenuh beli) dan saham-saham lapis kedua untuk bergerak turun. Volume perdagangan mencapai 3,321 miliar saham dengan nilai Rp2,255 triliun. Posisi investor asing masih positif, yakni "net buy" (beli netto) senilai Rp70,981 miliar. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007