Washington, (ANTARA news) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa (5/2) mengatakan pemerintahannya telah mempercepat negosiasi untuk mencapai penyelesaian politik dengan sejumlah kelompok di Afghanistan, termasuk Taliban.
Trump juga mengatakan bila langkah mereka mengalami kemajuan, pihaknya akan mengurangi keberadaan pasukan AS di negara itu.
"Saat kita membuat kemajuan dalam negosiasi, kita akan mengurangi kehadiran pasukan kita dan berfokus pada penanggulangan terorisme. Dan kita hanya akan memusatkan upaya pada penanggulangan terorisme," kata Trump dalam pidato tahunan State of the Union di Kongres.
Trump tidak merinci waktu rencana penarikan 14.000 pasukan AS dari Afghanistan. Pada 2001, pasukan AS menumbangkan para pempimpin garis keras Taliban karena menampung para gerilyawan Al Qaida yang bertanggung jawab atas serangan 11 September.
"Kita tidak tahu kapan kita akan mencapai kesepakatan - namun kita tahu bahwa setelah dua dekade berperang, kini saatnya untuk mencoba berdamai," kata Trump.
Dalam kampanye pemilu presiden pada 2016, Trump mengatakan bahwa dia ingin lebih memusatkan perhatian pada masalah-masalah di dalam negeri dibandingkan konflik luar negeri.
"Bangsa yang besar tidak berperang terus-menerus," kata Trump sebagaimana ditulis Reuters.
Meskipun demikian, rencana penarikan pasukan AS dari Suriah baru-baru ini telah membuat para sekutu dan mantan pejabat AS cemas. Mereka khawatir bahwa ISIS masih menjadi ancaman.
Penyunting I Wayan Yoga/Tia Mutiasari
Baca juga: Putaran baru perundingan perdamaian Afghanistan dijadwalkan 25 Februari
Pewarta: Antara
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2019