Bagi industri, baik ada pemilihan, hari-hari besar atau hari libur itu tidak ada pengaruhnya. Industri tidak menunggu PilpresJakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan industri tidak akan terpengaruh dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) yang akan digelar pada April tahun ini.
"Bagi industri, baik ada pemilihan, hari-hari besar atau hari libur itu tidak ada pengaruhnya. Industri tidak menunggu Pilpres," katanya dalam acara Outlook Ekonomi dan Investasi Indonesia 2019 di Jakarta, Rabu.
Airlangga mengaku optimistis investasi industri pada 2019 akan menigkat dibandingkan tahun 2018. Pasalnya, meski tahun lalu dihantam turbulensi ekonomi dengan fluktuasi nilai tukar rupiah dan perang dagang, tahun ini akan mulai masuk sejumlah investasi-investasi baru.
"Kita bisa lihat bahwa proyek-proyek utama seperti di petrokimia, baja, itu mulai masuk lagi. Jadi seperti Lotte kemarin 'groundbreaking' itu akan selesai di 2022, itu tambahan 1 juta produk plastik dan turunannya. Kemudian juga di Krakatau Steel kita rencanakan 10 ton sampai 2022," ungkapnya.
Menurut Airlangga, ekspansi industri yang dilakukan itu merupakan rencana yang sempat terhenti hampir dua dekade.
"Sekarang ini semua mulai bergerak kembali sehingga apa yang kita sebut sebagai 'confident' (kepercayaan) pelaku industri itu sudah semakin tinggi," katanya.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, dalam kesempatan yang sama, juga mengatakan 2019 akan lebih optimistis. Pasalnya, ia menyebut ada pola alami di mana investasi akan membaik setelah Pilpres.
"Ada optimisme yang semakin kuat mengenai Pemilu yang aman dan tertib. Dan jurus kebijakan pemerintah yang pragmatis dan reformis. Sudah kelihatan tanda-tanda awal investasi akan 'recover' di 2019 setelah pelemahan yang cukup signifikan di 2018," katanya.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019