Mataram (ANTARA News) - Buruh yang umumnya berstatus pekerja informal sejatinya rentan terhadap risiko kerja. Mereka menerima upah kecil dan sebagian besar tidak menjadi peserta jaminan sosial. Para buruh itu sebagian besar berada di pelosok-pelosok desa.

Karena itu diperlukan uluran tangan semua pihak untuk melindungi mereka dari risiko. Pekerja rentan itu adalah mereka yang bekerja dan berusaha di sektor informal, tukang sapu, satpam lingkungan, perawat dan memelihara ladang, kebun, buruh tani dan pekerja serabutan lainnya.

Hingga kini secara nasional tercatat sedikitnya 14 juta pekerja rentan terhadap risiko kerja. Risiko kerja tersebut berupa upah kecil dan tidak menjadi peserta jaminan sosial. Tak terkecuali Provinsi Nusa Tenggara Barat cukup banyak pekerja informal rentan risiko.

Para pekerja rentan risiko itu tak hanya ada di perkotaan, tetapi juga banyak di pelosok desa. Mereka perlu mendapat perlindungan agar ketika terjadi risiko tidak menyebabkan para pekerja semakin menanggung beban berat.

Namun hingga kini di tengah-tengah masyarakat masih banyak yang tidak mengetahui mengenai BPJS Ketenagakerjaan dan program-program perlindungannya tersebut. Karena itu masyarakat perlu mendapat informasi yang benar mengenai program-program yang kini tengah dijalankan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

Karena itu BPJS Ketenagakerjaan Cabang NTB kini telah membentuk Desa Safar Jaminan Sosial di Desa Lembar, Kabupaten Lombok Barat yang merupakan program nasional agar masyarakat mengenal lebih dekat program-program jaminan sosial yang dilaksanakan oleh BPJS Ketenagakerjaan

Peresmian Desa Lembar sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial itu dilaksanakan belum lama ini oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Aparatur, Sekretariat Daerah Lombok Barat H Ilham bersama Kepala Bidang Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan NTB Yulia Eka Wardani.

Pembentukan Desa Sadar Jaminan Sosial itu, menurut Yulia, dihajatkan agar masyarakat desa lebih mengenal dekat program-program BPJS Ketenagakerjaan. Pihaknya berharap dengan adanya program tersebut akan menimbulkan kesadaran pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan terhadap masyarakat.

Menurut dia, Desa Lembar telah menunjukkan kepedulian pentingnya jaminan sosial dengan telah didaftarkannya aparatur desa, dan ditunjukkan juga oleh masyarakat. Desa Lembar sendiri merupakan desa pertama yang diresmikan sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial.

BPJS Ketenagakerjaan secara nasional berkomitmen akan membentuk Desa Sadar Jaminan Sosial sebanyak 200 desa di seluruh Indonesia untuk ini. Program Desa Sadar Jaminan Sosial merupakan inovasi BPJS Ketenagakerjaan, bekerja sama dengan pemerintah daerah khususnya pemerintah desa.

Tujuannya untuk memberikan sosialisasi serta edukasi agar pekerja lebih memahami program-program jaminan sosial ketenagakerjaan yang bisa mereka akses agar terjamin dari risiko yang akan terjadi.

Setidaknya ada empat program jaminan unggulan yang ditawarkan BPJS Ketenagakerjaan, yakni jaminan hari tua, jaminan hari pensiun, jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian. Keempat program tersebut bisa dimanfaatkan oleh pekerja.

BPJS Ketenagakerjaan terus mendorong program jaminan sosial kepada masyarakat desa melalui pembentukan Desa Sadar Jaminan Sosial tersebut. Hingga akhir tahun 2018, diharapkan akan dibentuk sekitar 200 desa sebagai desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan.

Sementara itu Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan E Ilyas Lubis usai peresmian Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan mengatakan dari target 200 desa, hingga saat ini sudah lebih dari setengahnya untuk desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan.

Sejatinya Desa Sadar Jaminan Sosial ini merupakan sebuah tindakan nyata dari BPJS Ketenagakerjaan. Dalam hal ini juga dilakukan pembinaan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat desa akan pentingnya sebuah jaminan sosial dalam menghadapi risiko-risiko sosial yang dapat menimpa pekerja dimanapun dan kapanpun.

Inovasi BPJS Ketenagakerjaan

Program Desa Sadar Jaminan Sosial sendiri merupakan inovasi dari BPJS Ketenagakerjaan untuk bekerja sama dengan aparat desa dalam memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat pekerja di desa.

Sebenarnya informasi mengenai berbagai program jaminan sosial tersebut dapat diperoleh dengan mudah, karena di era digital yang memungkinkan seluruh informasi bisa diakses tanpa batas. Ini memberikan kemudahan bagi para pekerja jika mereka menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Saat ini arus informasi yang begitu luasnya beredar di dunia. Semua orang kini dengan mudah dapat mengakses informasi apa saja hanya lewat smartphone. Ini sekaligus menjadi tantangan jajaran BPJS Ketenagekerjaan untuk menjaga agar masyarakat tidak salah mengkonsumsi informasi mengenai BPJS Ketenagakerjaan.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang NTB Sony Suharsono menginginkan masyarakat mendapat pengetahuan tentang BPJS Ketenagakerjaan yang baik, valid, dan terpercaya sebab tujuan dari institusi ini tidak lain adalah kesejahteraan rakyat, yakni terjaminnya perlindungan bagi seluruh pekerja dan keluarganya dari risiko sosial ekonomi yang menghantui.

Karena itu, katanya, penyampaian informasi tentang BPJS ketenagakerjaan senantiasa dijaga agar selalu baik, tepat sasaran, akurat, dan memberikan manfaat bagi orang banyak. "Di sisi lain terjaga kerahasiaan dan kredibilitas dari informasi itu sendiri, sebab beberapa informasi yang kami kelola adalah sifatnya confidential dari peserta kami."

Informasi tentang BPJS ketenagakerjaan selalu mudah diakses. Setiap waktu selama 24 jam melalui berbagai kanal seperti misalnya datang langsung ke kantor-kantor terdekat, menginstal aplikasi BPJSTKU, mengunjungi website atau akun sosial media resmi BPJS Ketenagakerjaan. Bahkan tim siap dihubungi kapan saja jika memang dibutuhkan.

BPJS Ketenagakerjaan adalah badan hukum publik yang mengedepankan pelayanan kepada masyarakat. Poin utama lain yang selalu dijaga adalah bagaimana senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik kepada siapa saja.

Menurut Sony, BPJS Ketenagakerjaan akan berupaya memberikan pelayanan sebaik-baiknya agar selalu nyaman dan ramah orang-orangnya, kemudian mudah, cepat, dan berkesan positify.

Bahkan BPJS Ketenagakerjaan juga menjalankan program "pickup service" dimana petugas mendatangi langsung ke para peserta yang hendak melakukan klaim tetapi kondisinya belum memungkinkan.

Jaminan sosial sangat penting dimiliki oleh seluruh pekerja, karena risiko sosial ekonomi itu bisa terjadi kepada siapa saja, di mana saja dan terhadap siapa saja.

Risiko sosial ekonomi itu seperti kecelakaan dan kematian juga hilangnya penghasilan karena hari tua atau pemutusan hubungan kerja, sehingga perlu ada satu alat pengaman, supaya kalau terjadi risiko sosial ekonomi tadi tidak akan mengganggu kesejahteraannya secara drastis.

Pemerintah menjamin risiko itu melalui Jaminan Sosial Ketenagakerjaan sebagaimana amanat undang-undang yang difasilitasi oleh BPJS ketenagakerjaan dengan empat programnya yaitu jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan jaminan pensiun.

Karena itu BPJS Ketenagakerjaan Cabang NTB akan terus melakukan sosialisasi hingga ke pelosok desa, karena di sana ada potensi masyarakat yang perlu dilindungi dengan berbagai program BPJS Ketenagakerjaan.

Desa Sadar Jaminan Sosial menjadi semakin penting untuk mengedukasi masyarakat agar lebih memahami program-program yang ditawarkan BPJS Ketenagakerjaan, sehingga masyarakat, terutama pekerja yang rentan ditimpa risiko yang ada di pelosok desa bisa memanfaatkan program tersebut untuk melindungi diri mereka dari risiko yang mungkin terjadi.

Baca juga: Ratusan peserta pelatihan BLKI Aceh Utara terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan
Baca juga: BPJS-TK didik "agen" KPK untuk cegah korupsin

Pewarta: Masnun
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019