Jakarta (ANTARA News) - Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) untuk Provinsi DKI jakarta Js. Liem Liliany Lontoh mengajak umat Konghucu untuk menjadikan Tahun Baru Imlek 2570 sebagai momentum untuk refleksi diri dan berbuat kebajikan.

"Jadi apa yang kita rayakan hari ini bukan cuma sekadar merayakan hura-hura saja bukan cuma oh mau senang-senang dapat angpao, pakai baju baru yang penting kan kita itu tujuannya refleksi diri kita sendiri supaya untuk senantiasa berbuat lebih baik dan lebih baik lagi. Nah itu kita pancarkan ke umat-umat lain juga. Jadi Imlek itu bukan sekadar hura-hura, jadi kita ini sarat dengan ritual keagamaan," kata Liliany di Klenteng Kong Miao, Jakarta, Selasa.

Liliany juga mengimbau umat Konghucu agar lebih banyak berbuat kebajikan, yang pada akhirnya akan membawa berkah bagi semua orang.

"Supaya kalau semua berbuat kebajikan tentunya bukan cuma diri sendiri yang terberkahi, tapi juga keluarga dan masyarakat. Kalau masyarakat semua berbuat kebajikan tentu negara ini akan aman dan damai," tuturnya.

Liliany juga mengatakan imlek harus dirayakan dengan memperbarui diri menjadi lebih baik.

"Bila suatu hari kita dapat memperbarui diri, perbaruilah terus setiap hari agar tetap baru selamanya," tuturnya.

Dia mengatakan harus selalu membina dan mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih baik di tahun 2019.

Dia mengatakan harus berbuat banyak kebajikan karena di dalam kebajikanlah, pribadi manusia itu berkenan kepada Tuhan.

"Jadi di tahun yang baru kita harus bisa memperbarui diri kita, kalau di tahun kemarin banyak kesalahan banyak hal-hal yang tidak berkenan, kita berusaha berubah supaya lebih baik dan juga untuk ke depan tentu di tahun 2570 lebih banyak keberkahan, selalu sehat, selamat,bahagia sukses dalam pekerjaan dan tentunya kesejahteraan dan kemakmuran untuk kita semua," ujarnya.

Baca juga: Menko Kemaritiman ucapkan selamat Tahun Baru Imlek
Baca juga: Hari Raya Imlek, Anies Baswedan datangi Vihara Dharma Bhakti
Baca juga: Imlek satukan semua budaya masyarakat


Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019