Lebak (ANTARA News) - Masyarakat etnis Tionghoa di Kabupaten Lebak, Banten diminta menggunakan hak pilih pada Pemilu 2019 untuk memilih pemimpin yang adil dan bijaksana.
"Kita wajib menyukseskan pesta demokrasi itu dengan damai, aman dan tertib," kata Ketua Majelis Agama Buddha Kabupaten Lebak Lien Giok Sui, saat merayakan Imlek, di Vihara Ananda Avalokitesvara Rangkasbitung, Selasa.
Menurutnya, masyarakat etnis Tionghoa Kabupaten Lebak adalah bagian bangsa Indonesia dan mendukung pemilu berjalan sukses.
Selain itu, katanya lagi, mereka berhak menggunakan hak suara untuk memilih pemimpin yang lebih baik.
Pemilu 2019 secara serentak pada 17 April untuk memilih calon presiden dan calon wakil presiden, anggota DPR, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) serta partai politik (Pemilu Legislatif).
"Kita minta jangan sampai warga etnis Tionghoa masuk menjadi golongan putih atau golput," katanya menegaskan.
Menurut dia, pandangan politik boleh berbeda, namun tetap mengedepankan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa, sebab negara Indonesia memiliki keanekaragaman perbedaan suku, agama, budaya dan bahasa.
Perbedaan itu, kata dia, menjadikan kekuatan untuk bersatu dan berdaulat di tengah keberagaman tersebut.
Selain itu, warga etnis Tionghoa juga sangat cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pihaknya mengajak warga etnis Tionghoa dapat menggunakan hak pilih pada Pemilu April 2019 mendatang.
Pelaksanaan pemilu harus dilaksanakan untuk menentukan legitimasi pemimpin formal dan wakil rakyat agar kehidupan warga menjadi lebih baik.
Menurutnya, dalam pesta demokrasi tersebut masyarakat perlu berperan aktif untuk menggunakan hak politiknya, agar pemimpin yang terpilih nanti benar-benar pilihan warga.
"Kami yakin partisipasi warga etnis Tionghoa menggunakan hak pilih cukup tinggi," katanya pula.
Pewarta: Mansyur Suryana
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019