Stuttgart (ANTARA News) - Barcelona perlu menemukan kembali insting atau naluri "membunuh" mereka bila tim itu menginginkan kembali meraih kemenangan dalam kompetisi Liga Champions, kata pelatih Frank Rijkaard, kemarin. Barca harus melakukan serangkaian penyelamatan yang dilakukan penjaga gawang Victor Valdes, menyusul gol babak kedua yang diciptakan Carles Puyol dan Lionel Messi, untuk membukukan kemenangan 2-0 atas VfB Stuttgart dan mendapatkan poin maksimum dari dua laga Grup E Liga Champions yang dilakoni mereka. Kemenangan itu pantas didapatkan karena dominasi mereka pada awal pertandingan namun pelatihnya tidak puas dengan penampilan tim itu terlebih pada kinerja barisan depannya. "Kami bermain bagus pada awal permainan, banyak membuat peluang, namun tidak dapat berbuat banyak di depan gawang lawan sehingga Stuttgart dengan mudah menghalau mereka," kata Rijkaard dalam temu pers. "Kami harus tampil keras dan membunuh permainan itu secepat mungkin. Kami tidak melakukan hal itu malam ini, jadi artinya tim kami harus bekerja lebih keras . Stuttgart bereaksi amat baik, tampil langsung menyerang, untung penyelamatan gawang amat apik dilakukan Valdes," katanya. "Itulah masalahnya. Harus ada yang memiliki mental membunuh dalam pertandingan itu, terlebih dalam kompetisi level tinggi seperti ini," tambah Rijkaard, yang timnya memenangi kompetisi itu pada 2006. Pelatih Stuttgart Armin Veh amat kecewa karena timnya bermain amat bagus pada babak pertama, namun akhirnya Barca menyudahi semua peluang yang diciptakan para pemain dan mengalami kekalahan untuk kedua kalinya di Grup E. "Kami berusaha melawan mereka dan semua pemain memang melakukan itu," kata Veh, "Kami memiliki peluang tetapi tidak berhasil melakukan sentuhan akhir." "Anda membutuhkan keberuntungan untuk mengalahkan Barcelona dan kami tidak memiliki faktor itu. Saya puas dengan penampilan para pemain tetapi hasilnya menyakitkan," katanya kepada Reuters.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007