Masyarakat diimbau menjaga lingkungan agar tetap bersih serta menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk guna mencegah penyebaran DBD
Kudus, Jateng (ANTARA News) - Jumlah pasien demam berdarah dengue (DBD) yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pada Januari 2019 mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Menurut Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Islam Sunan Kudus, Antin Yohana di Kudus, Senin, jumlah pasien DBD yang dirawat di RSI itu selama Januari 2019 tercatat 86 kasus, sedangkan Desember 2018 tercatat 29 kasus.
Selama Januari 2018, kata dia, jumlah kasus DBD juga sedikit karena hanya 19 kasus, sedangkan sepanjang 2018 tercatat 161 kasus.
Dari sejumlah pasien DBD yang dirawat di RSI Sunan Kudus, terdapat dua pasien meninggal sepanjang Desember 2018 hingga Januari 2019. Mereka warga Kabupaten Jepara yang sebelumnya kondisinya kritis lalu menjalani perawatan di Intensive Care Unit?(ICU) rumah sakit itu.
Sejumlah pasien DBD yang dirawat di RSI Sunan Kudus, tidak hanya dari Kabupaten Kudus, melainkan ada pula warga Kabupaten Jepara, seperti dari Kecamatan Mayong, Nalumsari, dan Pecangaan.
Pasien dari Kabupaten Kudus, meliputi warga Kecamatan Gebog, Dawe, Kaliwungu, Bae, Kota, dan Jati.
Hingga Senin ini, kata dia, 14 pasien DBD yang mayoritas warga Kudus dirawat di rumah sakit itu. Sebanyak tiga pasien di antaranya warga Kabupaten Jepara.
Jumlah pasien rawat jalan, katanya, selama Januari 2019 mencapai 49 orang.
"Agar terhindar dari serangan DBD, maka daya tahan tubuh anak harus dipastikan terjaga dan asupan gizi serta minumnya juga dijaga," ujarnya.
Anak yang daya tahan tubuhnya menurun, kata dia, mudah terserang penyakit, termasuk DBD.
Sementara itu, jumlah pasien DBD yang dirawat di RS Mardi Rahayu Kudus selama Desember 2018 tercatat 42 orang, sedangkan Januari 2019 naik menjadi 91 pasien.
Sepanjang 2018, RS Mardi Rahayu Kudus merawat 247 pasien DBD, sedangkan pada 2017 tercatat 423 pasien.
Jumlah pasien rawat jalan selama Januari 2019 tercatat 57 orang, sedangkan Desember 2018 tercatat 18 pasien.
Rumah Sakit Umum Daerah Loekmono Hadi Kudus juga merawat pasien DBD berjumlah tujuh orang selama Januari 2019.
Mayoritas pasien yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Kudus merupakan anak-anak, sedangkan lainnya orang dewasa.
Rina Saraswati, warga Purwosari, Kecamatan Kota Kudus, mengungkapkan kedua anaknya menderita DBD sejak empat hari yang lalu.
"Keduanya dirawat bersamaan setelah sebelumnya menderita demam tinggi," ujarnya.
Pemkab Kudus mengimbau masyarakat setempat menjaga lingkungan agar tetap bersih serta menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk guna mencegah penyebaran DBD.
Baca juga: Warga Kudus Tanam Lavender Pengusir Nyamuk
Baca juga: Menkes: Puskesmas Jekulo layak jadi rumah sakit
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019