Ramallah, Palestina (ANTARA News) - Tahanan Palestina yang sakit di penjara Israel, Mahmoud Abu Kharabish (54) --yang menjalani hukuman seumur hidup, secara medis telah diabaikan oleh pengelola penjara Israel, kata Komisi Urusan Tahanan.

Abu Kharabish menderita gangguan jantung, denyut nadi tak beraturan dan tekanan darah tinggi, yang ia alami saat berada di dalam penjara. Ia juga terkena kondisi kolesterol tinggi dan sakit perut parah, kata Komisi tersebut di dalam satu siaran pers.

"Meskipun ia menderita sakit, Abu Kharabish tidak menerima perawatan yang layak selama bertahun-tahun," tambah Komisi itu, sebagaimana dikutip Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin.

Abu Kharabish telah menjalani lebih dari 25 tahun hukuman di penjara Israel dan menjalani hukuman seumur hidup. Ia dipandang sebagai tahanan dari Kabupaten Jericho (Ariha), di Tepi Barat Sungai Jordan yang diduduki, yang menjalani hukuman paling lama.

Israel menghancurkan rumahnya pada tahun sama saat ia ditangkap.

Pengabaian medis secara sengaja adalah tindakan penghukuman yang umum digunakan terhadap tahanan Palestina di penjara Israel. Tindakan itu adalah salah satu motivasi paling umum yang dijadikan alasan untuk mogok makan guna memprotes kondisi kejam dan suram yang diderita para warga Palestina yang ditahan.

Pada 2016, Pusat Penerangan Palestina mengatakan sebanyak 207 tahanan Palestina meninggal di dalam penjara Israel sejak 1967, 126 di antara mereka akibat pengabaian medis.

Baca juga: Tahanan Palestina terlama kedua selesaikan 36 tahun hukuman penjara Israel
Baca juga: NGO: Israel tangkap 900 anak Palestina tahun ini


Penyunting: Chaidar Abdullah

Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019