Membaca pesan di media sosial cepat sekali, sementara membaca buku jarang sekali dan ini sangat memprihatinkan sekali

Pangkalpinang, (ANTARA News) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan mewajibkan siswa-siswi SLTP dan SLTA merangkum cerita Al Fatih, seorang sultan dari Dinasti Turki Utsmani, sebagai upaya pemerintah meningkatkan minat menulis dan membaca generasi muda di daerah itu.

"Pada semester pertama tahun ini setiap siswa-siswa diwajibkan merangkum cerita Al Fatih," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan siswa-siswa harus merangkum cerita Al Fatih ini sebagai bentuk dorongan pemerintah daerah dalam menumbuhkan minat baca masyarakat, sekaligus membentuk generasi muda berkarakter.

"Setiap anak yang akan naik kelas dan lulus sekolah harus merangkum cerita Al Fatih dan ini dinilai sekolah," ujarnya.

Menurut dia saat ini minat baca masyarakat Indonesia, khususnya Bangka Belitung masih sangat rendah, hanya kurang dari 15 buku per tahun.

"Membaca pesan di media sosial cepat sekali, sementara membaca buku jarang sekali dan ini sangat memprihatinkan sekali," katanya.

Oleh karena itu, melalui kebijakan wajib menyimpulkan cerita Al Fatih ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca dan menulis masyarakat di daerah itu.

Sultan Mehmed II atau juga dikenal Sultan Muhammad Al Fatih (30 Maret 1432-3 Mei 1481), adalah Sultan yang memerintah di Dinasti Turki Utsmani.

Ia adalah putra dari Sultan Murad II,yang hidup di masa setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pahlawan perang Salib) 1137 -1193 M. Sultan Muhammad Al Fatih sudah diangkat menjadi sultan ketika usianya baru menginjak 12 tahun.

"Beliau mendapat julukan Al Fatih atau sang penakluk, karena telah berhasil menaklukkan Konstantinopel dan dilakukan pada saat usianya masih 21 tahun dan Sultan Muhammad Al Fatih mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika serta menguasai enam bahasa," katanya.

Baca juga: Siswa asal Babel dibekali pengetahuan navigasi penerbangan

Baca juga: MAN IC solusi keterbatasan madrasah unggul di Babel

Pewarta: Aprionis
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019