Jakarta (ANTARA News) - Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily mengatakan isu yang menyebut Jokowi antek asing adalah hoaks dan fitnah yang disengaja atau by design.
"Pak Jokowi sering terkena semburan fitnah, hoaks dan ujaran kebecian yang menuduhnya antek asing dan aseng. Semburan hoaks ini by design untuk membangun framing negara kita sudah dikuasai asing, hilang kedaulatan dan diambang kebangkrutan," ujar Ace di Jakarta, Senin.
Ace mengatakan fitnah yang ditujukan kepada Jokowi beragam, mulai dari dituding membuka ekonomi Indonesia terhadap serbuan korporasi global, menjadi boneka Tiongkok sampai dengan serbuan tenaga kerja asing Tiongkok.
Fitnah itu, kata Ace, mirip dengan strategi Firehose of Falsehood yang digunakan dalam Pilpres AS dan Brazil.
Di AS, dia mencontohkan, Donald Trump menggunakan model proganda ini dan mengangkat tema "Make America Great Again".
"Tema yang sama juga berkali-kali digunakan oleh Prabowo dengan gunakan propaganda yang sama 'Make Indonesia Great Again'," ujar dia.
Bagi TKN, kemiripan ini bukan kebetulan, melainkan ada indikasi untuk mejiplak propaganda Trump untuk digunakan di Indonesia.
"Bisa saja untuk kebutuhan itu didatangkan konsultan-konsultan asing untuk mendukung penggunaan propaganda ini," jelas dia.
Dia menekankan propoganda ala firehose of falsehood memiliki ciri, pertama, berusaha mendapatkan perhatian media dengan pernyataan dan tindakan yang konyol dan mengundang kontroversi.
Kedua, melemparkan pernyataan-pernyataan yang bentuknya partial truth, misleading claim dan bahkan bohong, dengan tujuan menghilangkan kepercayaan pada data obyektif dan merusak kredibilitas sumber data.
Ketiga, pernyataan itu dikeluarkan secara berulang ulang dan terus menerus sehingga menjangkau banyak orang.
Keempat, menuduh lawan politik melakukan kebohongan.
Kelima, menyentuh sisi-sisi sentimen/emosional dengan menebar kebecian, keterancaman dan ketakutan untuk membuat masyarakat bersikap konservatif.
Lebih jauh Ace mengatakan dengan membongkar strategi propaganda ala Rusia, Jokowi sedang mengingatkan rakyat agar tidak tertipu oleh model propaganda seperti itu.
"Selain itu, Pak Jokowi memberi peringatan terhadap bahaya penggunaan propaganda seperti ini karena bisa memecah belah dan mengadu domba rakyat," jelas dia.
Ace menekankan ongkos yang dipertaruhkan akan sangat besar jika elite politik menghalalkan segala cara untuk mencapai kemenangan," jelas dia.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019