Tokyo (ANTARA News) - Jepang kini mengambil langkah serius untuk menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Myanmar setelah kepulangan Wakil Menlu Jepang dari negara tersebut untuk meminta penjelasan atas kematian wartawan Kenji Nagai.
Menteri Luar Negeri Jepang Masahiko Komura mengemukakan hal tersebut di Tokyo, Rabu, setelah bertemu dengan Wakil Menlu Mitoji Yabunaka, demikian Kyodo News.
"Bantuan ekonomi Jepang sejauh ini memang untuk kepentingan kemanusiaan, tetapi sekarang kami sedang mempertimbangkan pemberian sanksi," ujarnya.
Kenji Nagai (50) adalah wartawan kawakan Jepang dari Asian Press front (APF) News yang tewas ditembak dari jarak dekat oleh tentara Myanmar saat meliput aksi unjukrasa damai menentang pemerintahan.
Demonstrasi massa itu menjadi marak akibat kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM hingga 500 persen dan semakin menambah beban hidup rakyat.
Aksi unjuk rasa menjadi kerusuhan setelah ribuan biksu muda turun ke jalan ikut bergabung dengan rakyat dan junta militer menanggapinya dengan menggelar aksi represif yang berbuntut kematian sembilan orang, termasuk wartawan Jepang.
Pemberian sanksi memang merupakan dilematis bagi Jepang, karena akan semakin mendekatkan Myanmar dengan China.
Namun pemerintah Jepang sendiri merasa tidak puas dengan jawaban junta militer yang menyatakan bahwa penembakan terhadap wartawan
Jenazah Kenji Nagai sendiri akan tiba di Tokyo melalui Bangkok pada Kamis (4/10) besok.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007