Wasior (ANTARA News) - Ratusan warga korban banjir dari Kampung Rado, Distrik Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, hingga Minggu (3/2) masih bertahan di lokasi pengungsian.
Warga Rado dievakuasi sementara ke gedung gereja setempat karena rumah mereka di kompleks hunian tetap (Huntap) Kuras tergenang banjir akibat meluapnya kali atau Sungai Kuras dan Mambonok pada Sabtu (2/2) malam.
Kepala Distrik Wasior, Anthonius Alex, menyatakan, para pengungsi membutuhkan bahan makanan, terutama beras dan air minum.
"Permintaan bapak desa dan masyarakat mungkin ada bantuan bahan makanan berupa beras dan alat berat untuk Senin(4/2) ke sini keruk kali," katanya.
Pada Sabtu(2/2) malam, sekitar pukul 21.30 WIT, Wakil Bupati, Paulus Indubri kemudian disusul Bupati, Bernadus Imburi meninjau lokasi pengungsian di Gereja Rado untuk melihat langsung kondisi warga.
Wabup Indubri juga menyerahkan bantuan bahan makanan berupa beras, mie instan dan air mineral untuk keperluan para korban banjir.
"Tadi malam, Wakil Bupati imbau agar warga tidak pulang ke rumah dulu karena kondisi masih hujan dan hari ini akan diambil langkah cepat untuk keruk kali-kali," kata Alex.
Banjir melanda sejumlah wilayah di distrik Wasior pada Sabtu (2/2) malam setelah hujan lebat mengguyur wilayah itu sejak sore hari.
Selain merendam puluhan rumah warga di Rado, banjir juga menutupi ruas jalan dalam kota.
"Sejak tadi malam air sudah mulai surut, tetapi warga diimbau tetap waspada karena cuaca belum bersahabat," tandas Alex.
Baca juga: Wasior dilanda banjir dengan ketinggian capai 1 meter
Baca juga: Bupati Wondama minta warga waspadai banjir bandang
Pewarta: Toyiban
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019