Makassar (ANTARA News) - Invest Co-op Indonesia bersama Coperative Development Foundation dari Kanada telah mendampingi 10 ribu warga Sulawesi Selatan dalam rangka meningkatkan kemampuan mengelola keuangan.

Menurut Koordinator Proyek Co-op Indonesia Herliana di Makassar, Jumat, pendampingan literasi keuangan dilakukan kepada 10 ribu warga Sulsel secara bertahap, terdiri dari masing-masing 500 per kelompok sejak tahun 2016 hingga saat ini (2019).

Sasarannya ialah petani dan penambak tiga komoditas terbesar di Sulawesi Selatan, yakni rumput laut, udang dan bandeng.

"Jadi kita mendampingi dengan pembentukan koperasi, tapi bukan koperasi yang selama ini dimengerti masyarakat soal simpan pinjam. Dalam mengelola keuangan kita ajarkan dan ini yang mereka butuhkan, terbukti sudah ada yang terlepas dari jeratan rentenir," katanya.

Haerani mengatakan, pihaknya telah melaksanakan pelatihan kecakapan keuangan, dengan terlebih dahulu mengajarkan menabung kepada warga sebelum menggunakan uangnya sebagai modal.

"Jadi pendampingan ini tidak menggunakan uang, tapi kita hanya bantu teknis. Setiap dua bulan, ada sukarelawan dari Kanada yang datang memberikan edukasi untuk mengelola keuangan masyarakat," katanya.

Pendampingan ini telah digelar di empat kabupaten, yakni Takalar, Bantaeng, Jeneponto dan Luwu Utara sebagai wilayah yang banyak menghasilkan tiga komoditas tersebut.

Rombongan dari Kanada dan Invest Co-op Indonesia juga menggelar sebar benih dan gerakan bersih pantai di Sanrobone, Kabupaten Takalar.

Baca juga: Literasi keuangan pengaruhi kesuksesan bonus demografi
Baca juga: Pentingnya literasi keuangan untuk generasi milenial

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019