Dia mengatakan dana desa tahun 2015 sebesar Rp20,67 triliun dengan penyerapan 82,72 persen, tahun 2016 dengan dana desa Rp46,98 triliun dengan penyerapan 97,65 persen, serta pada 2017 dengan jumlah dana desa sebesar Rp60 triliun dengan penyerapan 98,54 persen. Dan pada tahun 2018 dengan jumlah dana desa sebesar Rp60 triliun dengan penyerapannya 99 persen.
"Pada 2019 dana desa sebesar Rp70 triliun, diharapkan tiap desa akan mendapat dana untuk pembangunan desa sebesar Rp700 Juta sampai Rp4 Milyar. Dan kita berharap penyerapannya bisa di atas 99 persen," katanya dalam siaran pers terkait sosialisasi prioritas penggunaan dana desa 2019 bersama Presiden Joko Widodo di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.
Eko mengungkapkan keberhasilan dana desa tidak terlepas dari peran penting para pendamping desa. Atas dasar tersebut, dirinya akan menaikkan gaji Pendamping Lokal Desa (PLD).
"PLD kan gajinya masih rendah, Insya Allah bulan ini dinaikkan. Kalian telah membuktikan bahwa dana desa berhasil, itu kerja keras kalian semua dan itu nyata bukan hoaks," kata dia
Eko menjelaskan, bukti keberhasilan dana desa bisa dilihat dalam empat tahun ini, di antaranya terjadi penurunan angka kemiskinan, penurunan angka stunting dari 37 persen menjadi 30 persen, peningkatan pendapatan perkapita hampir 50 persen, membuka lapangan kerja melalui program Padat Karya Tunai (PKT), BUMDes, desa wisata.
Angka pengangguran di desa turun daripada di kota, yakni 3,72 persen angka pengangguran di desa, sedangkan di kota 6,34 persen. Selain itu gini ratio di desa 0,384 menjadi 0,319.
"Pendamping desa berguna tidak? Perlu dilanjutkan tidak? Kalian orang di atas rata-rata yang ingin berjuang untuk negara ini. Kalian adalah pahlawan pejuang desa," kata dia.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan bahwa di Jawa Timur ini tidak ada satupun desa yang tidak tersentuh. Semenjak adanya dana desa, pertumbuhan desa makin maju.
"Selama 2015-2018 anggaran dana desa di Jawa Timur Rp19 triliun dengan penyerapan realisasi pada 2018 sebesar 99,62 persen. Selama 4 tahun dana desa masih untuk infrastruktur 84,5 persen. Ke depannya untuk ekonomi produktif, terutama bagi kaum perempuan," harapnya.
Terkait pelaksanaan dana desa di Provinsi Jawa Timur selama 4 tahun telah berhasil membangun jalan desa sepanjang 25.441.630 meter, jembatan 223.171 meter, air bersih sebanyak 12.781 unit, polindes 1.911 unit, irigasi 6.645 unit, drainase 3.577.955 meter, tambatan perahu 112 unit, embung 160 unit, MCK 34.926 unit, pasar desa 1.542 unit, PAUD 4.109 unit, posyandu 1.657 unit, sumur 990 unit, penahan tanah 21.713 unit, sarana olah raga 1.948 unit.
Pembangunan desa yang masif telah menurunkan persentase kemiskinan desa di Jawa Timur. Sepanjang tahun 2014-2018, penurunan persentase kemiskinan di Provinsi Jawa Timur adalah 1,44 persen dengan penurunan persentase kemiskinan di desa mencapai 0,21 persen.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Timur padal 2018 mencapai 3,99 persen, turun 0,48 persen dibandingkan 2015. Selain kemiskinan dan pengangguran, ketimpangan desa di Jawa Timur juga lebih rendah daripada di kota.
Acara sosialisasi tersebut juga dihadiri oleh Ibu Iriana Joko Widodo, Menteri Kabinet Kerja, serta unsur Pemerintah Provinsi dan Walikota Surabaya, Kepala Dinas PMD Kabupaten, Camat, Pemerintah Desa, Tenaga Pendamping Profesional Desa, Kader Posyandu, Pengurus BUMDes, Kader PAUD, Tim Pelaksana Inovasi Desa dan penggiat desa.
Baca juga: Jokowi tegaskan dana desa jangan sampai kembali ke Jakarta
Baca juga: Dana Desa tingkatkan pembangunan desa
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019