Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) sesi pagi, Rabu, melanjutkan arah positif dan kembali mencatatkan rekor tertinggi terbarunya. IHSG sesi pagi ditutup naik 16,255 poin atau 0,66 persen menjadi 2.481,198 dan indeks LQ45 kelompok 45 saham unggulan menguat 4,790 poin atau 0,91 persen ke posisi 529,459 yang juga rekor tertinggi terbarunya. Analis Riset PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah, mengatakan kenaikan indeks didorong oleh naiknya saham-saham unggulan yang memiliki prospek kinerja baik pada kuartal ketiga 2007. Menurut Alfian, saham unggulan, seperti Telkom dan grup Astra, masih akan jadi buruan pelaku pasar karena memiliki kinerja yang baik. Saham Telkom kembali melanjutkan kenaikannya Rp100 menjadi Rp12.100 karena didorong kinerjanya baik, apalagi menjelang lebaran pendapatannya akan meningkat didorong meningkatnya lalu lintas telekomunikasi. Sedangkan group Astra juga memiliki kinerja, ditambah rencana pembukaan lahan baru perkebunan yang akan mendorong kinerja konsolidasi grup Astra, kata Alfian. Selain itu, permintaan akan kendaraan juga meningkat menghadapi hari Raya Lebaran Idul Fitri, sehingga akan pendorong peningkatan pendapatan emiten. Saham Astra Internasional menguat Rp850 berada di Rp20.950, Astra Agro Lestari melambung Rp500 ke posisi Rp18.450 dan United Tractors terangkat Rp8.950. Sedangkan saham dari sektor pertambangan juga masih menunjukkan arah positif karena didorong oleh harga komoditi di pasar internasional. Saham Bumi Resources naik Rp175 ke level Rp3.850, Pertambangan Batubara Bukit Asam menguat Rp350 ke harga Rp7.200 dan Darma Henwa naik Rp20 menjadi Rp620. Selain faktor internal, Alfian juga mengatakan, naiknya bursa regional juga menjadi sentimen positif terhadap perdagangan saham di BEJ. Bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng yang melambung 328,35 poin berada di rekor tertingginya 28.528,10 dan bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 menguat 137,77 poin ke posisi 17.184,55 menjadi pendorong naiknya indeks BEJ. Pada perdagangan sesi pagi ini, pergerakan saham sebenarnya didominasi yang turun sebanyak 82 dibanding yang naik 72, sedangkan 67 tidak berubah harganya dan 177 efek tidak diperdagangkan. Volume perdagangan mencapai 3,508 miliar saham dengan nilai Rp3,434 triliun. Posisi investor asing `net buy` (beli netto) senilai Rp222,029 miliar. (*)
Copyright © ANTARA 2007