Tangerang (ANTARA News) - Jalur mudik Jakarta-Merak yang melewati Jalan Raya Serang-Tangerang rawan terjadi kecelakaan, karena terdapat sekitar 20 titik kerusakan yang tidak dilengkapi rambu lalu lintas. "Masih ada beberapa ruas jalan yang masih mengalami kerusakan, namun penanganan jalan tersebut wewenang Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Banten," kata Bupati Ismet Iskandar, di Tangerang, Rabu. Dikatakan Iskandar, ruas Jalan Raya Serang-Tangerang sangat penting bagi pemudik yang berkendaraan roda dua dan dapat berfungsi sebagai jalur alternatif kendaraan roda empat yang menuju Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Merak. Selain badan jalan yang berlubang dan bergelombang, ruas jalan yang memiliki panjang kurang lebih 65 Km tersebut dipenuhi dengan pembangunan pipanisasi saluran gas dari sebuah perusahaan gas. Akibat pembangunan saluran pipa, lebar jalan tersebut terjadi penyempitan pasalnya pembangunan pipa gas industri tersebut cukup memakan jalan pada bagian saluran pembuangan air dan bahu jalan. Pemkab Tangerang mempersiapkan sekitar 16 posko di sepanjang Jalan Raya Serang-Tangerang tersebut yang melibatkan petugas kepolisian, dinas perhubungan dan Palang Merah Indonesia (PMI) setempat. Penempatan posko tersebut dipertimbangkan sebagai daerah rawan kecelakaan di antaranya posko Cikande, Cibadak, Cikupa, dan Serpong, bangunan posko polisi tersebut akan diperluas menjadi lima meter untuk mempermudah pelayanan terhadap pemudik. Selain itu, Pemkab Tangerang juga menentukan titik rawan kemacetan yakni Cikupa, Jayanti, Gombong dan Balaraja, pasalnya jalur tersebut biasa digelar pasar tumpah yang berada di sebagian badan jalan.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007