Semua jenazah korban sudah berhasil dievakuasi dan operasi SAR secara resmi ditutup, kemudian jenazah diserahkan kepada aparat kepolisian dan dari kepolisian diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan
Jember, Jatim (ANTARA News) - Sebanyak empat orang yang terdiri dari satu perempuan dan tiga laki-laki meninggal dunia, yang diduga keracunan gas saat terjatuh dalam lubang WC yang ambrol di Desa Karangpring, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat sore.
Empat orang yang meninggal dunia tersebut adalah Nuryani (43), Amir alias Pak So (51), Ahmad Khoiri (28), ?dan Imam (19) yang semuanya adalah warga Dusun Krajan, Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember.
"Setelah mendapat informasi bahwa ada warga yang terjatuh dalam 'septic tank', maka kami segera berangkat menuju ke lokasi dengan membawa sejumlah peralatan untuk mengevakuasi korban," kata Koordinator Pos Basarnas Jember Asnawi Suroso di Jember, Jumat malam.
Menurutnya empat orang yang meninggal tersebut diduga keracunan gas karena di dalam "septic tank" tersebut memiliki potensi gas beracun yang dapat menyebabkan kematian, sehingga petugas Basarnas melakukan evakuasi dengan sangat berhati-hati untuk mengeluarkan korban yang terjatuh dalam septic tank itu.
"Dalam melakukan evakuasi korban, ada beberapa hal yang harus diwaspadai, yakni potensi bahaya gas beracun karena saat dimasukkan alat pendeteksi gas beracun ternyata memang positif ada gas beracun, kedalaman septic tank, dan kontur tanah di sekitar lokasi yang labil," katanya.
Ia menjelaskan tim SAR harus menggunakan alat pernapasan bertekanan udara atau "self contained breathing apparatus" (SCBA) untuk mengambil jenazah korban satu per satu di dalam septic tank tersebut dan potensi SAR lainnya berusaha mensterilkan kawasan tersebut dari masyarakat yang penasaran ingin melihat kejadian itu.
"Evakuasi korban satu per satu harus dilakukan, sehingga dibutuhkan waktu sekitar 2 jam lebih untuk mengangkat empat jenazah korban yang terjatuh dalam septic tank itu dan sekitar pukul 20.00 WIB proses evakuasi selesai, kemudian jenazah diserahkan kepada aparat kepolisian setempat," katanya.
Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo mengatakan kejadian tersebut berawal dari korban Nuryani yang terjatuh ke dalam lubang septic tank yang ambrol dan lokasinya berada di belakang rumah korban.
"Korban Nuryani berteriak minta tolong, kemudian datang Amir yang berusaha menolong korban dengan cara turun menggunakan tangga bambu, namun belum sampai terangkat, Nuryani dan Amir jatuh ke dalam septic tank," katanya.
Tidak lama berselang, tiba korban ketiga Ahmad Khoiri yang juga hendak menolong korban pertama dan kedua, namun yang bersangkutan kemudian tidak sadarkan diri dan jatuh dalam septic tank, selanjutnya korban keempat Imam juga diduga mengalami hal yang sama, terjatuh saat berusaha menolong ketiga warga yang terjatuh.
"Semua jenazah korban sudah berhasil dievakuasi dan operasi SAR secara resmi ditutup, kemudian jenazah diserahkan kepada aparat kepolisian dan dari kepolisian diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan," katanya.
Heru mengatakan kendala yang dihadapi adalah kondisi tanah di lokasi kejadian becek berlumpur, kemudian banyaknya warga yang ingin melihat proses evakuasi membuat mobilitas Tim SAR gabungan terganggu, serta posisi korban atas Amir sempat sulit dievakuasi.
Beberapa unsur yang terlibat dalam proses evakuasi tersebut yakni BPBD Jember, Basarnas Pos SAR Jember, Polres Jember, Kodim 0824 Jember, PMI Jember, Tagana Dinsos Jember, MDMC Jember, Rangong Team Rescue, SAR OPA Jember, Pintu Merah Jember, dan warga.
Baca juga: Warga Jember tewas tertimpa pohon kelapa
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019