Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta yang sebentar lagi lengser, Sutiyoso, mengawali 'safari politiknya' menyusul pendeklarasian diri sebagai salah satu calon presiden (capres), di rumah Jurukunci Gunung Merapi, Ki Surakso (Mbah Marijan), di Dusun Kinahrejo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa petang. "Ini safari politik pertama saya sejak saya mendeklarasikan diri untuk maju sebagai salah satu capres pada pemilu 2009 nanti," kata Sutiyoso. Sutiyoso, yang akan mengakhiri masa tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada pekan depan, datang ke dusun paling atas di kaki Gunung Merapi tersebut hanya ditemani beberapa orang dan tanpa ada penyambutan secara protokoler. Sesaat setelah bertemu Mbah Marijan di halaman samping rumah jurukunci itu, Sutiyoso langsung bergandengan tangan dengan `abdi dalem` Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat (Keraton Kasultanan Yogyakarta) yang dipercaya menjadi jurukunci Gunung Merapi, masuk ke rumah sederhana. "Saya datang ke sini karena diundang, dan ini kesempatan saya untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat, karena untuk maju sebagai capres, butuh waktu lama untuk kenal dengan masyarakat, sehingga masyarakat mengenal saya," katanya. Menurut dia, dirinya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, apalagi selama ini Sutiyoso selalu disibukkan dengan tugas-tugasnya sebagai `orang nomor satu` di Provinsi DKI Jakarta. "Kebetulan di sisa masa jabatan saya yang tinggal beberapa hari ini, pekerjaan sudah agak longgar, dan saya menyambut baik undangan untuk bertemu Mbah Marijan di sini," katanya. Sutiyoso mengatakan safari politiknya akan dilanjutkan ke daerah-daerah lain di Indonesia untuk lebih memperkenalkan diri kepada masyarakat luas. "Nanti saya juga akan berkunjung ke ulama-ulama atau kyai di daerah-daerah lain, dan kebetulan saya menjadi ketua Forum Islamic Center Masjid Besar Seluruh Indonesia, sehingga saya akan bersilaturahmi ke daerah-daerah," katanya. Dikatakannya, dirinya sangat serius untuk mencalonkan diri sebagai capres, dan merasa yakin mendapat dukungan dari masyarakat luas. "Jika tidak yakin memperoleh dukungan, buat apa saya mencalonkan diri, dan saya yakin dukungan terhadap saya cukup banyak," katanya. Mengenai kemungkinan dirinya akan menggunakan Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai 'kendaraan politik'-nya, dan adanya rumor bahwa partai berlambang matahari ini juga mencalonkan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai capres, Sutiyoso mengatakan bahwa kemungkinan itu bisa saja. "Untuk partai politik yang mana, itu urusan nanti, mungkin bisa PAN. Sedangkan masalah pencalonan dari PAN dengan mengusung Sultan, itu juga belum jelas, karena sampai sekarang beliau belum menyatakan statemen apapun," katanya. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007