Kuala Lumpur (ANTARA News) - Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor mengatakan lagu "Rasa Sayange" yang dijadikan "jingle" kampanye pariwisata Malaysia akan terus digunakan, sedangkan Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Rais Yatim meminta Indonesia membuktikan lagu itu sebagai miliknya. Kepada harian The Star, Rabu, Adnan mengemukakan Indonesia tidak bisa mengklaim sebagai pemilik lagu itu, karena lagu itu merupakan lagu rakyat Malaysia. "Saya tidak mengerti. Saya sudah jelaskan kepada Jakarta Post bahwa 'Rasa Sayange' merupakan lagu rakyat untuk kepulauan Nusantara (Malay archipelago). Jadi Indonesia tidak dapat mengklaim bahwa itu lagu mereka," katanya ketika dikontak langsung oleh The Star. Sementara itu, Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Malaysia Rais Yatim minta agar pemerintah Indonesia membuktikan bahwa lagu 'Rasa Sayange' merupakan warisannya dan penggunaan lagu itu perlu izin dari pemerintahannya. Menurut Rais, banyak lagi lagu lain yang tidak dapat dibuktikan penciptanya tetapi menjadi penghubung dalam mempersatukan persaudaraan orang Melayu di rantau ini. Lagi pula, tambah dia, lagu ini sudah dinyanyikan sejak zaman dulu. "Lagu-lagu seperti 'Rasa Sayang', 'Jauh di Mata', 'Burung Pungguk' dan 'Terang Bulan' ialah lagu Nusantara yang mengikat tali persaudaraan orang zaman dahulu dari kedua negara," tambah Rais Yatim, yang dikutip harian Utusan Malaysia, Rabu. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007