Semarang (ANTARA News) - Administratur Pelabuhan (Adpel) Tanjung Emas Semarang mengaplikasi sistem komputerisasi sebagai langkah antisipasi kekeliruan dalam pembuatan manifes calon penumpang kapal dalam arus balik dan mudik Lebaran. Kepala Kantor Adpel Tanjung Emas Semarang, Sukardi, di Semarang, Rabu, mengatakan, komputerisasi manifes tersebut sudah mulai diterapkan pasca tragedi tenggelamnya KM Senopati Nusantara akhir tahun lalu. "Setiap kapal yang akan berangkat jika jumlah penumpangnya tidak sesuai dengan data manifes, maka tidak akan diberi izin berlayar," katanya. Ia mengatakan, dalam menghadapi arus mudik dan balik Lebaran tahun ini, Adpel Tanjung Emas Semarang akan mengoperasikan sebanyak 12 kapal milik PT Pelni dan milik beberapa perusahaan swasta. Jumlah pemudik dengan tujuan Jawa Tengah yang menggunakan moda transportasi kapal laut pada Lebaran tahun ini diperkirakan mencapai 35 ribu orang. Sementara itu, berdasarkan data dari Posko Lebaran di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sejak 28 September 2007 hingga saat ini sudah mulai terjadi peningkatan jumlah penumpang yang turun di pelabuhan ini. Posko tersebut mencatat lebih dari 2.500 pemudik yang datang dengan menggunakan lima kapal sejak 28 September. Para penumpang yang turun di Pelabuhan Tanjung Emas tersebut sebagian besar berasal dari Kalimantan dengan menggunakan kapal KA Egon, Dharma Kencana, Satya Kencana dan Sirimau.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007