Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore menguat sebesar 25 poin ke posisi Rp13.948 per dolar AS dibandingkan sebelumnya Rp13.973 per dolar AS.
"Sentimen terutama dari hasil FOMC meeting kemarin sangat positif bagi emerging market currencies. Karena pasar mengartikan bahwa tidak ada kenaikan Fed Fund Rate lagi tahun ini," kata analis pasar uang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Jumat.
Sementara itu, rilis data inflasi Januari 2019 membuat rupiah terapresiasi terhadap dolar AS.
"Inflasi Januari juga menjadi sentimen positif bagi rupiah," ujar Rully.
Pada pekan depan, ia memprediksi sentimen positif masih akan mewarnai pergerakan nilai tukar rupiah pekan depan.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi sendiri awalnya dibuka melemah Rp13.945 per dolar AS kemudian kembali bergerak menguat. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.945 per dolar AS hingga Rp13.985 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan, mata uang rupiah melemah menjadi Rp14.072 dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.112 per dolar AS.
Baca juga: Darmin: masih ada ruang untuk penguatan rupiah
Baca juga: Analis: Rupiah cenderung menguat ditopang data inflasi dan pelemahan dolar
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019