Hasil pertandingan yang berlangsung di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Jumat itu membuat Bhayangkara sukses melangkah ke fase 16 besar. Di leg pertama Bhayangkara menang dengan skor 2-1.
"Salah satu faktor yang membuat laga menjadi berat adalah kondisi lapangan. Itu membuat kami mengganti strategi," ujar Yeyen usai pertandingan tersebut.
Menurut dia, lapangan becek dengan air yang menggenang di atasnya akibat hujan deras mau tak mau memaksa Bhayangkara melakukan umpan-umpan lambung langsung ke depan.
Padahal, Bhayangkara sejatinya merupakan tim dengan operan-operan pendek mendatar.
Faktor lain adalah kondisi pemain Bhayangkara yang belum 100 persen. Sejak Liga 1 Indonesia 2018 berakhir pada Desember 2018, situasi fisik skuat Bhayangkara dianggap tidak ideal.
"Kondisi fisik pemain baru 50 persen," tutur Yeyen.
Namun, meski menghadapi tantangan yang tak ringan, Bhayangkara berhasil mencetak gol demi gol dan akhirnya keluar sebagai pemenang.
Gelandang Bhayangkara FC Rachmad Hidayat menyebut, hasil positif dapat diraih karena dia dan rekan-rekannya mengendalikan situasi.
"Lawan sangat sulit dihadapi karena mereka sangat bersemangat dan terus berlari. Alhamdulillah kami bisa mengatur ritme dan memenangkan pertandingan," kata Rachmad.
Gol Bhayangkara ditorehkan Herman Dzumafo menit ke-14 dan 19, Indra Kahfi (52') dan Alsan Sanda (82').
Sementara gol-gol balasan PSBL Langsa dicetak Riza Riski (37'), Maulana Khalidi (54') dan bunuh diri Jajang Mulyana (70'). ***3***
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019