Kuala Lumpur (ANTARA News) - Majikan Malaysia Simon T S Yap , membantah pekerjanya, wanita asal Indonesia, merupakan wanita yang ada dalam rekaman CCTV yang merekam pelaku pembunuhan sadis dan kejam Nurin Jazlin Jazimin, 8 tahun.
"Pada saat rekaman itu dibuat, dia sedang berada atau menjaga toko pakaian saya," kata Simon TS Yap, kepada koran Berita Harian, Selasa.
Ia juga membantah mempekerjakan wanita Indonesia yang tidak punya izin kerja atau dokumen seperti paspor. "Dia punya izin kerja dan paspor tapi kehilangan. Dia pun sudah membuat laporan polisi," katanya.
Seorang wanita warga Indonesia, 23 tahun, yang diduga bertanggungjawab memberi makan kepada Nurin Jazlin Jazimin, 8 tahun, selama korban dalam penculikan telah ditahan polisi di Bazar Ramadan, Nilai, Negeri Sembilan, Sabtu (29/9) malam.
Penahanan warga WNI itu menjadikan jumlah orang yang ditahan untuk membantu penyidikan kasus pembunuhan kanak-kanak, Nurin Jazlin Jazimi, kini berjumlah lima orang, demikian media massa di Malaysia, Minggu.
Wanita yang bekerja sebagai pembantu toko pakaian itu juga akan diselidiki apakah dia merupakan wanita berbaju merah dan bercelana biru yang terekamkan oleh kamera CCTV di lokasi penemuan mayat Nurin Jazlin.
Malaysia saat ini sedang ramai dengan pembunuhan sadis seorang anak bernama Nurin. Nurin Jazlin, 8 tahun, dilaporkan hilang setelah pergi sendirian ke pasar malam dekat rumahnya Wangsa Maju, Kuala Lumpur, pada 20 Agustus 2007.
Pada 17 September 2007, mayatnya yang telanjang ditemukan dalam sebuah tas olah raga yang diletakkan di tangga toko di Petaling Jaya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007