New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) karena euro dan pound jatuh tertekan ketidakpastian tentang kesepakatan Brexit.

Dengan 57 hari sebelum Brexit berlangsung secara hukum, Perdana Menteri Inggris Teresa May belum mendapatkan kesepakatan Brexit dan para pejabat Uni Eropa khawatir bahwa tidak adanya kesepakatan Brexit akan menimbulkan risiko underappreciated terhadap pasar keuangan Eropa, surat kabar Inggris The Guardian mengatakan, seperti dikutip Xinhua.

Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengatakan dalam sebuah program TV pada Kamis (31/1) bahwa Brexit dapat ditunda karena pemerintah mungkin perlu "waktu tambahan" untuk meloloskan undang-undang utama, menggambarkan kebuntuan Brexit sebagai "situasi yang sangat menantang."

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1444 dolar AS dari 1,1481 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris merosot menjadi 1,3111 dolar AS dari 1,3112 dolar AS pada. Dolar Australia naik menjadi 0,7264 dolar AS dari 0,7254 dolar AS.

Mata uang AS berdiri di 108,87 yen, lebih rendah dari 108,93 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9946 franc Swiss dari 0,9941 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3131 dolar Kanada dari 1,3148 dolar Kanada.

Baca juga: Harga emas lanjutkan kenaikan signifikan

Baca juga: Harga minyak bukukan hasil beragam akibat kenaikan produksi AS

Baca juga: Fed diperkirakan bakal turunkan suku bunga AS

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019