Penajam (ANTARA News) - Kepolisian Resor atau Polres Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, siap mengamankan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif dan Pemilu Presiden 2019 dengan mengerahkan lebih kurang 300 personel.
Kapolres Penajam Paser Utara AKBP Sabil Umar saat ditemui di Penajam, Kamis, mengatakan, pihaknya juga akan meminta BKO (bawah kendali operasi) kepada Polda Kalimantan Timur.
"Saat pemilihan kepala daerah 2018 di Penajam Paser Utara terdapat 340 TPS, sedangkan pada Pemilu 2019 bertambah menjadi 515 TPS. Jumlah TPS bertambah, jadi kami meminta BKO dari Polda Kaltim," jelasnya.
Polres Penajam Paser Utara siap menerjunkan lebih kurang 300 perseonel untuk pengamanan TPS pada pemungutan suara Pemilihan Legislatif serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019.
Kendati sampai saat ini belum terdeteksi adanya potensi gesekan, namun menurut Sabil Umar, instasinya tetap melakukan pemetaan tingkat keamanan menjelang Pemilu 2019, sebagai persiapan penempatan pengamanan TPS.
"Kami juga melakukan pemetaan wilayah menyangkut kerawanan keamanan saat berlangsungnya pemungutan suara," ujarnya.
Pemetaan wilayah tersebut, kata dia, berdasarkan lokasi dan tingkat kerawanan terjadinya gesekan maupun kecurangan.
"Ada daerah akan mendapatkan pengamanan satu personel polisi untuk satu TPS, ada juga kami tempatkan satu personel polisi untuk menjaga lebih dari satu TPS yang berdekatan," ucapnya.
Sabil Umar juga meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi isu-isu yang membuat daerah menjadi tidak kondusif sepanjang tahapan Pemilu 2019.
"Polisi tetap melakukan pengamanan sesuai prosedur yang berlaku untuk membuat aman dan kondusif wilayah Penajam Paser Utara hingga pelantikan calon terpilih," tambahnya.
Adapun tahap-tahap skala prioritas yang sudah menjadi fokus keamanan, yakni tahap kampanye, massa tenang dan pemungutan suara hingga pelantikan.
Baca juga: Kodam XVI Pattimura gelar latihan pengamanan Pemilu
Baca juga: Lantamal VII gelar latihan pengamanan pemilu 2019
Baca juga: Pengamanan Sumbar jelang Pemilu 2019 utamakan pendekatan adat
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019