"Tadi sempat ada luapan air di sejumlah kawasan di Surabaya Barat. Tapi sekarang sudah surut. Begitu juga dengan sungai yang sempat meluap, sudah surut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat Surabaya Eddy Christianto kepada Antara di Surabaya.
Hujan yang turun selama kurang lebih dua jam menimbulkan genangan air di kawasan sekitar perumahan elit seperti Citraland, Lontar, Lidah Kulon, Manukan, dan Sukomanunggal.
Eddy menambahkan bahwa ada seorang anak di kawasan Bukit Bali, Lakarsantri, Surabaya Barat, yang terpeleset saat berada di dekat saluran air dan terseret arus air yang menuju Sungai Kali Makmur.
Saat ini, dia mengatakan,petugas dari Perlindungan Masyarakat, Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Pemadam Kebarakan Kota Surabaya masih mencari anak itu.
"Hingga saat ini anak tersebut belum ditemukan. Kami berupaya agar anak tersebut ditemukan," ujarnya.
Dia mengatakan lembaganya sudah berkoordinasi dengan dinas teknis terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan untuk menanggulangi banjir, termasuk melakukan pemeliharaan saluran drainase dan pengerukan sungai di wilayah terdampak banjir.
Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Jawa Timur Said Utomo menduga banjir di kawasan Surabaya Barat terjadi akibat pembangunan drainase primer dan tersier yang tidak mengikuti sifat-sifat air.
"Akibatnya terjadi genangan di mana-mana. Selama ini cuma mengandalkan estetika dari sisi pandangan mata saja," ujarnya.
Baca juga: Beberapa bagian Surabaya kebanjiran
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019