Jakarta (ANTARA News) - Bank Dunia menurunkan suku bunga pinjaman komersial International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) bagi Indonesia dari 30 basis poin plus LIBOR menjadi hanya LIBOR, tanpa margin tambahan. "Bunga pinjaman yang baru sangat menarik bagi Indonesia karena kami menurunkan suku bunga pinjaman saat ia menjadi lebih mahal bagi Indonesia dibandingkan bunga dari pasar internasional," kata Country Director Bank Dunia untuk Indonesia, Joachim von Amsberg, dalam siaran pers Bank Dunia yang diterima di Jakarta, Selasa. Dia mengatakan, ketentuan itu berlaku untuk pinjaman yang ditandatangani setelah 16 Mei 2007. LIBOR atau London Inter-bank Borrowing Rate merupakan patokan suku bunga pinjaman yang lazim digunakan oleh banyak lembaga dan institusi pembiayaan. Bank Dunia mencontohkan, jika Indonesia meminjam 100 juta dolar AS melalui pinjaman IBRD, maka Indonesia bisa menghemat biaya bunga per tahun 300 ribu dolar AS. Pinjaman IBRD diberikan kepada Indonesia karena Indonesia kini masuk dalam negara berpendapatan menengah yaitu antara 1.025 dolar AS dan 6.055 dolar AS pada 2007 untuk proyek-proyek sosial dan inrastruktur. Pinjaman IBRD untuk Indonesia berjangka waktu 20 tahun dengan masa tenggang (grace period) 5 tahun. Pada tahun anggaran 2007, Bank Dunia menginvestasikan 1,16 miliar dolar AS di Indonesia untuk 28 proyek di bidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan pembangunan berbasis masyarakat lainnya, dimana 771 juta dolar AS merupakan pinjaman IBRD, dan 389 juta dolar AS pinjaman International Development Association (IDA). Pinjaman tersebut merupakan 6 persen dari total pinjaman tahun ini. Bank Dunia juga mengelola 1,05 miliar dolar AS dalam bentuk "Trust Fund" untuk rekonstruksi bencana, desentralisasi, dan pelayanan publik. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007