ada kemungkinan suku bunga Bank Sentral AS diturunkan karena level saat ini dinilai sudah mulai tinggi dan sesuai target.
Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore menguat sebesar 158 poin ke posisi Rp13.973 dibandingkan sebelumnya Rp14.131 per dolar AS.

Analis pasar uang Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi di Jakarta, Kamis, mengatakan, terapresiasinya nilai tukar rupiah dipicu pelemahan dolar AS pasca ditahannya suku bunga acuan oleh The Fed.

"Penguatan rupiah lebih karena sentimen pelemahan dolarnya. Jadi semalam The Fed tidak kasih 'outlook' kenaikan suku bunga dulu di tahun ini karena melihat fundamental ekonomi Amerika sendiri," ujar Dini.

Bank sentral AS itu disebut akan lebih hati-hati menaikkan tingkat suku bunga acuannya yang baru saja ditahan di kisaran 2,25-2,5 persen. Malah, ada kemungkinan suku bunga diturunkan karena level saat ini dinilai sudah mulai tinggi dan sesuai target.

Selain melihat fundamental ekonomi AS sendiri, Gubernur The Fed Jerome Powell juga menyatakan bahwa isu geopolitik seperti Brexit dan perlambatan ekonomi China, menjadi salah satu pertimbangan bagi bank sentral untuk berhati-hati dalam menaikkan suku bunga.

"Nah, selanjutnya tinggal menunggu rilis data Non Farm Payroll besok malam. Kalau dari data tenaga kerja menunjukkan ada indikasi perlambatan ekonomi, seperti tenaga kerja yang tidak bertambah signifikan atau upah yang tidak naik signifikan, ada kemungkinan dolarnya makin tertekan," ujar Dini.

Data aktual tersebut, lanjutnya, yang akan membuktikan dan menjadi acuan kebijakan moneter The Fed selanjutnya.

Oleh karena itu, kendati rupiah menguat menembus di bawah Rp14.000 per dolar AS, menurutnya rupiah masih harus konsisten dulu untuk penguatan lebih lanjut sebab The Fed sendiri tidak mengkonfirmasi kalau perekonomian mereka melambat, namun hanya bersikap hati-hati.

"Paling tunggu rilis data ekonomi dari dalam negeri, besok kan ada rilis inflasi kita kan. Kalau inflasi kita stabil, ada peluang rupiahnya bertahan. Kalaupun balik ke atas 14 ribu, tidak akan terlalu jauh, cuma koreksi aja. Soalnya penguatan hari ini lumayan tinggi," kata Dini.

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi sendiri awalnya dibuka menguat Rp14.040 per dolar AS kemudian terus bergerak menguat. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.968 per dolar AS hingga Rp14.079 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan, mata uang rupiah melemah menjadi Rp14.072 dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.112 per dolar AS.***3***
 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019