Sampah plastik itu mengurainya sangat sulit, butuh ratusan tahunMagelang, Jateng (ANTARA News) - Wali Kota Magelang , Jawa Tengah, Sigit Widyonindito mengajak warganya mengurangi aktivitas sehari-hari yang berdampak sampah plastik guna mendukung terwujudnya pelestarian lingkungan alam di daerah itu.
"Karena seperti yang kita ketahui, sampah plastik itu mengurainya sangat sulit, butuh ratusan tahun," katanya sebelum kirab Adipura di Magelang, Jawa Tengah, Rabu, melalui keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang.
Pemerintah Kota Magelang akan merumuskan kebijakan terkait dengan pengurangan sampah plastik di "Kota Sejuta Bunga" itu.
Keberadaan sampah plastik, diharapkan bisa berkurang atau bahkan "zero sampah plastik" di kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu.
Ia meminta masyarakat membawa tas sendiri yang bukan dari bahan plastik atau tas keresek saat berbelanja di toko-toko atau pasar dalam rangka pengurangan sampah plastik.
Di Kota Magelang, lanjut Sigit, sudah diterapkan pengelolaan sampah dengan konsep 3R (reuse, reduce, recycle) atau menggunakan kembali, mengurangi, dan mengolah kembali atau daur ulang.
Selain itu, kata dia, ada juga bank sampah di setiap kelurahan, serta Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang fungsinya mengolah sampah agar menjadi lebih efektif.
"Ini semua merupakan wujud komitmen kita dalam mengelola sampah dan kebersihan lingkungan," katanya.
Pada kesempatan itu, Sigit juga menyatakan bersyukur karena tahun ini Kota Magelang memperoleh Adipura ke-10 kalinya, berkat kerja sama dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat.
"Tahun ini kita dapat mempertahankan supremasi Adipura, artinya kita berkomitmen jaga lingkungan, kebersihan sehingga sejuk, bersih, nyaman dihuni," katanya.
Kota Magelang secara resmi menerima penghargaan Adipura yang diserahkan secara langsung oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di Jakarta pada 14 Januari 2019. Piala itu kemudian dikirab di sepanjang wilayah Kota Magelang, Rabu.
Kirab dipimpin Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito, diikuti para asisten, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, camat, dan lainnya.
Kirab dimulai dari wilayah Sambung, tepatnya di depan Kompleks Armed 3 Nagapakca. Dalam kirab itu, Piala Adipura dinaikkan di mobil hias.
Mobil-mobil hias lain ditumpangi para camat, lurah, hingga pasukan orange dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Mereka memamerkan Adipura ke hadapan masyarakat di sepanjang rute kirab hingga berakhir di halaman Kantor Pemkot Magelang.
Baca juga: SMPN 13 Magelang sulap sampah menjadi kerajinan
Baca juga: Magelang Belajar Mengurusi Sampah Pada Binjai
Pewarta: Maximianus Hari Atmoko
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019