Mengingat perkembangan ekonomi dan keuangan global dan tekanan inflasi yang diredam, Komite akan bersabar ketika menentukan penyesuaian di masa mendatang...

New York (ANTARA News) - Harga minyak terus menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), didukung oleh peningkatan persediaan minyak mentah AS yang lebih lemah dari perkiraan para analis dan pernyataan pertemuan kebijakan terbaru Federal Reserve (Fed) menekan dolar AS.

Persediaan minyak mentah komersial AS naik 0,9 juta barel dari minggu sebelumnya, menurut laporan mingguan terbaru Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu (30/1). Angka tersebut jauh dari ekspektasi para analis untuk kenaikan 3,2 juta barel, menurut sebuah jajak pendapat oleh Reuters.

Selain itu, impor minyak mentah AS rata-rata mencapai 7,1 juta barel per hari (bph) pekan lalu, turun 1,11 juta barel per hari dari minggu sebelumnya.

Minyak berjangka naik bersama dengan saham-saham minyak pada Rabu (30/1), setelah Federal Reserve menjanjikan kesabaran dalam pembuatan kebijakan di masa depan tentang penyesuaian suku bunga acuannya.

Di antara 11 sektor utama S&P 500, sektor energi menguat lebih dari 1,5 persen, memimpin para pencetak keuntungan.

"Mengingat perkembangan ekonomi dan keuangan global dan tekanan inflasi yang diredam, Komite akan bersabar ketika menentukan penyesuaian di masa mendatang pada kisaran target untuk suku bunga Federal Fund yang mungkin sesuai untuk mendukung hasil ini," Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (30/1).

Pernyataan itu juga menyeret dolar AS turun 0,5 persen di sekitar bel penutupan pasar valuta asing. Dolar AS yang menurun juga membuat minyak berjangka yang berdenominasi dolar AS lebih murah.

Minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret naik 0,92 dolar AS menjadi menetap pada 54,23 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan internasional, minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret naik 0,33 dolar AS menjadi ditutup pada 61,65 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.

Baca juga: Dolar AS jatuh setelah Fed pertahankan suku bunga

Baca juga: FED pertahankan suku bunga, sesuai ekspektasi pasar

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019