Semarang (ANTARA News) - ABN AMRO Indonesia menargetkan kucuran pinjaman sekitar Rp1,5 triliun bagi pembiayaan sektor usaha kecil menengah (UKM) di seluruh Indonesia hingga akhir tahun 2008. Country Head of Business Banking ABN AMRO Indonesia, Madi D. Lazuardi, di Semarang, Selasa, mengatakan bahwa fokus dalam pembiayaan sektor UKM ini dilakukan dalam rangka memperkuat komitmen mempercepat pertumbuhan UKM yang merupakan faktor kunci penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut dia, penyaluran kredit yang difokuskan bagi UKM ini merupakan sesuatu yang baru bagi bank asing. "Belum banyak bank asing yang bermain serius di sektor UKM, padahal potensi UKM di Indonesia ini cukup besar. Saat ini setidaknya terdapat 48 juta UKM di Indonesia yang mempekerjakan sekitar 85 juta orang," katanya. Ia mengatakan, besarnya pinjaman yang akan dikucurkan tersebut lima kali lipat dari kredit yang dikucurkan pada saat ini. "Hingga saat ini, kredit yang dikucurkan dari dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun mencapai Rp300 miliar," katanya. Dengan potensi UKM yang ada di Indonesia saat ini, ia optimis target pengucuran kredit tersebut akan dapat tercapai. Selain itu, kata dia, untuk medukung pengucuran kredit bagi UKM ini, ABN AMRO telah menyiapkan dua jenis produk kredit usaha baru, yaitu Fleksi BL yang merupakan kredit tanpa jaminan yang fleksibel dengan angsuran tetap, dan WoCA yang merupakan kredit usaha dengan jaminan untuk pembiayaan modal kerja. "Dengan produk Fleksi BL, UKM tidak perlu menyediakan jaminan. Mereka hanya perlu melengkapi dokumen dasar serta menunggu dilakukan survei usaha oleh tim dari ABN AMRO," katanya. Ia menuturkan, ABN AMRO sebagai bank asing siap menjadi bank pendamping UKM dengan manfaat yang akan diberikan berupa akses ke luar negeri yang sulit dijangkau oleh bank-bank lokal. "Kami siap menjadi bank pendamping bagi UKM tanpa mengesampingkan keberadaan bank-bank lokal. Namun ABN AMRO memiliki kelebihan dalam jaringan ke luar negeri dibanding bank-bank lokal yang memiliki keterbatasan jaringan," katanya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007