Banjarmasin (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia, Gatot Nurmantyo, berani mempertaruhkan jabatannya jika olahraga karate Indonesia tidak masuk pada Olimpiade 2020 di Jepang.

"saya yakin ada atlet kita akan masuk (Olimpiade) nantinya, saya pertaruhkan jabatan saya," ujarnya usai melantik Ketua Umum Forki Provinsi Kalsel periode 2018-2022 di objek wisata Kiram Park Kabupaten Banjar, Kalsel, Rabu.

Menurut Gatot, keyakinannya tersebut berdasarkan prestasi yang diraih atlet karate Indonesia saat berlaga di Asian Games 2018 di Jakarta.

Baca juga: Pelatih Karate Indonesia bersyukur capai target
Baca juga: Indonesia rebut medali emas kumite putra -60 kilogram

"Ini sebuah hal yang membanggakan pada cabang olahraga Olimpiade yang dipertandingkan di Asian Games lalu, cabang olahraga karate di peringkat dua terbanyak perolehan medali di bawah Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI)," ujarnya.

Menurut Gatot, pihaknya sudah mempersiapkan atlet-atlet yang akan berlaga di Olimpiade tersebut.

"Mereka (para karateka) kita ikutkan untuk mencari poin di berbagai liga dunia," tuturnya.

Sebab, kata dia, untuk bisa ikut di Olimpiade, para atlet harus memiliki poin tersendiri, tidak otomatis per negara diberi kuota.

"Jadi kita memang harus rajin mengikutkan atlet kita tanding internasional," terangnya.

Menurut dia, cabang olahraga karate ditargetkan bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah olahraga dunia tersebut, sehingga harus sangat serius pembinaannya.

Pewarta: Sukarli
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019