Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Selasa, ditutup menguat 2,73 persen untuk menciptakan rekor tertinggi terbaru yang tercatat sejak 24 Juli 2007. IHSG ditutup naik 65,487 poin menjadi 2.464,943 dan indeks LQ45 kelompok 45 saham unggulan menguat 15,613 poin atau 3,07 persen ke posisi 524,669. Analisa Riset PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah, kepada ANTARA News di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa pencapaian rekor tertinggi baru indeks BEJ didorong oleh sentimen individu saham dan faktor eksternal dari bursa regional yang juga menguat tinggi. Menurut Alfian, sentimen individu saham, terutama antipasi membaiknya laporan keuangan emiten kuartal ketiga 2007 telah mendorong pelaku pasar melakukan aksi beli. "Pelaku pasar masih akan berburu saham yang memiliki kinerja bagus untuk kuartal ketiga, dan bahkan prediksi kuartal keempat," katanya. Selain itu, lanjutnya, makro ekonomi Indonesia juga masih menunjukkan tren positif, walaupun inflasi cukup tinggi, jika dibandingkan bulan puasa tahun sebelumnya kenaikan harga cukup terjaga. "Jika kita bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya inflasi tahun ini cukup terkendali, sehingga para pelaku pasar dapat menerimanya," tegasnya. Sementara itu, menurut dia, dari faktor eksternal ada kenaikan indeks yang juga didorong oleh bursa regional, seperti bursa Hongkong yang juga mencatatkan rekor tertinggi. Bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng yang naik 1.057,27 poin untuk berada pada rekor tertinggi barunya di 28.199,75 telah menjadi sentimen positif indeks BEJ. Kondisi tersebut telah mendorong perdagangan saham di BEJ didominasi yang naik sebanyak 134 dibanding yang turun 63, sedangkan 67 tidak berubah harganya dan 134 tidak aktif diperdagangkan. Kenaikan indeks didorong menguatnya saham unggulan, seperti Telkom yang melanjutkan arah positifnya untuk naik Rp650 menjadi Rp12.000, Bank Mandiri terdorong Rp75 ke posisi Rp3.650, Astra Internasional terangkat Rp800 ke level Rp20.100, Bumi Resources naik Rp125 ke harga Rp3.675 dan Astra Agro Lestari menguat Rp900 menjadi Rp17.950. Volume perdagangan mencapai 5,187 miliar saham dengan nilai Rp5,681 triliun. Posisi investor asing `net buy` (beli netto) Rp319,087 miliar. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007