Kuala Lumpur (ANTARA News) - Oknum polisi Malaysia diduga kuat merupakan salah satu dari 12 pelaku yang memperkosa RS, 21 tahun WNI asal Lampung, di Muar Johor, padahal korban saat itu sedang ada di rumah bersama suami dan sedang hamil 2,5 bulan.
Hal itu dikemukakan oleh Konsul KJRI Johor Bahru, Didik Trimardjono dan staf polisi KBRI Kuala Lumpur, Elisa Selasa.
Menurut Didik, salah satu pelakunya adalah seorang oknum polisi Malaysia setelah mewawancarai salah satu dari 10 pelaku yang sudah ditahan kepolisian Muar Johor Bahru.
"Saya telah mewawancarai satu dari mereka dan menurut pengakuan mereka memang salah satu pelakunya adalah seorang polisi Malaysia," katanya.
Sementara itu, menurut Elisa, berdasarkan pengakuan seorang polisi Malaysia yang menangani kasus ini memang ada oknum polisi yang terlibat. Kemungkinan yang mendatangi rumah korban dan mengaku sebagai polisi.
"Jika memang seorang polisi maka kami meminta agar mereka pelaku pemerkosaan RS itu dihukum seberat-beratnya karena telah melakukan pemerkosaan, perampokan, dan penculikan. Mereka harus dikenakan pasal berlapis-lapis," katanya.
"Kami juga minta agar pengajuan mereka ke pengadilan harus dilakukan secepatnya dan jangan diulur-ulur waktunya," tambah Didik.
"RS", wanita asal Lampung diperkosa secara brutal oleh 12 warga Malaysia secara bergantian di dua lokasi terpisah. Ketika diperkosa ia ternyata sedang hamil 2,5 bulan, dan polisi Malaysia telah menahan 10 dari 12 orang yang diduga kuat pelaku pemerkosaan.
Korban yang berusia 21 tahun sejak Sabtu (29/9) dalam perlindungan KJRI Johor Bahru setelah beberapa hari berada di kantor polisi Muar Johor untuk penyidikan.
Oleh polisi, korban juga sudah dibawa ke RS Tun Fatimah, Muar Johor.
Polisi masih mengejar dua pelaku pemerkosaan. Dari 12 pelaku pemerkosaan, sembilan di antaranya warga Malaysia keturunan India dan sisanya Melayu. Dalam kasus ini, polisi bekerja dengan baik.
RS pada Desember 2006 bekerja sebagai pembantu warga Malaysia etnis Cina di Klang, Selangor. Karena tidak tahan bekerja, tiga bulan kemudian ia melarikan diri dari rumah majikan lantas ditolong oleh seorang lelaki berkewarganegaraan Indonesia, pekerja buruh bangunan asal Gresik, Jawa Timur bernama Muhamad Mujib.
Belakangan diketahui keduanya melangsungkan pernikahan secara agama di Malaysia.
Pada 7 September 2007 malam, tempat mereka tinggal mereka 20th Folra Damansara, Petaling Jaya, Selangor telah didatangi dua orang etnis India yang mengaku sebagai polisi. Barang-barang, uang,
handphone dan paspor milik mereka berdua dirampas.
Menurut pengakuan Mujib, ia sempat menanyakan kartu identitas polisi tersebut, namun jawaban yang diterima justru berupa pukulan yang bertubi-tubi hingga babak-belur. Puas melakukan pemukulan dan perampasan mereka berdua membawa RS untuk dibawa ke balai polis.
Kedua lelaki India itu membawa RS dengan mobil sedan ke arah kota Muar, Johor dan langsung
check-in di hotel River View. Di hotel tersebut kedua lelaki India tersebut dengan paksa dan menodongkan pistol melampiaskan nafsu bejatnya.
Setelah puas dengan tindakannya, dua lelaki India tersebut memanggil tujuh kawan lainnya dan secara bergiliran sampai pukul empat pagi RS menjadi pelampiasan nafsu bejat sembilan Warga Negara Malaysia keturunan India tersebut.
Belum selesai penderitaan RS, keesokan harinya tanggal 8 September 2007, lelaki India tersebut mengatakan bahwa temannya orang Melayu akan mengantar RS ke rumahnya di Damansara, Selangor. Namun kenyataanya, RS telah dijual ke tiga lelaki melayu tersebut sebesar 400 ringgit dan dibawa ke sebuah gudang kosong untuk kembali diperkosa.
Dengan kondisi yang teramat sakit, karena telah diperkosa sebanyak 12 orang Malaysia secara tidak manusiawi dan tanpa ada rasa belas kasihan sedikitpun, RS dengan tertatih-tatih berhasil berhasil melarikan diri dan ditolong oleh seseorang lalu diantar di terminal bis Muar, untuk kembali ke rumahnya di Damansara, Selangor.
Setelah sampai di Damansara, RS menceritakan musibah yang menimpa dirinya kepada suaminya dan beberapa kawannya melaporkan kejadian tersebut ke Balai Polis Damansara, Petaling Jaya, Selangor.
RS dikirm ke Malaysia oleh PJTKI "PT Sentosa Karya Aditama", Kompleks Jakapermai, Jln. Cendana XIV No. 7 Bekasi, Jawa Barat. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007