"Kita menguji keberfungsian dan ketepatan dari seluruh sistem yang sedang kita siapkan untuk beroperasi pada Maret 2019 nanti," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar dalam uji coba rangkaian kereta MRT Jakarta yang juga melibatkan wartawan di Jakarta, Rabu.
Jarak antara stasiun Bundaran HI di Jalan MH. Thamrin dan Lebak Bulus yang dilalui MRT Jakarta yakni 16 kilometer yang terbagi atas sepanjang enam kilometer di bawah permukaan tanah dan 10 kilometer di atas permukaan tanah atau jalur layang (elevated).
Pada uji coba kereta MRT Jakarta atau Ratangga rute Bundaran HI dan Lebak Bulus hari ini, kereta melaju pada kisaran kecepatan 100 kilometer per jam di bawah permukaan tanah dan 80 kilometer per jam di atas permukaan tanah.
Kereta MRT pun muncul setiap 10 menit sekali sehingga memudahkan untuk ketepatan waktu bepergian. Ke depannya, akan diujicobakan untuk kereta MRTdapat berangkat tiap lima menit sekali untuk menjawab kebutuhan di saat waktu padat pengguna layanan.
Dia menuturkan uji coba delapan kereta telah dilakukan sejak Januari 2019. Uji coba kali ini merupakan upaya untuk menguji secara menyeluruh sistem dan operasional MRT Jakarta atau masuk tahap integrated testing and commissioning.
Dia menuturkan kereta telah dirancang untuk keberangkatan pada waktu tertentu, sehingga dipastikan tidak akan ada keterlambatan kedatangan kereta dan pengguna dapat memastikan diri berangkat pada waktunya.
MRT Jakarta dengan rute Bunderan HI-Lebak Bulus dan sebaliknya direncanakan akan mulai beroperasi secara komersial pada 24-31 Maret 2019.
Fase I MRT Jakarta melewati 13 stasiun yakni Bundaran HI, Dukuh Atas, Setiabudi, Bendungan Hilir, Istora, Senayan, Sisingamangaraja, Blok M, Blok A, Haji Nawi, Cipete Raya, Fatmawati hingga tujuan akhir Lebak Bulus.
Fase I itu melewati tujuh stasiun layang, enam stasiun bawah tanah, dan satu depo di Lebak Bulus.
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019