Jakarta (ANTARA News - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meluncurkan tiga produk inovasi bidang kesehatan yaitu E-Jiwa, DBDKlim, dan Jak-Track di Balaikota Jakarta, Rabu.

"Pemanfaatan teknologi informasi ini merupakan bentuk perkembangan bidang kesehatan Pemprov DKI Jakarta dalam melayani masyarakat, melalui kerja sama dengan Pemerintah Pusat, pihak swasta, maupun lembaga internasional," kata Anies.

Menurutnya, kehadiran produk mencerminkan komitmen kita bahwa kesehatan yang menjadi prioritas utama penuh dengan terobosan terbaru.

Masalah yang dihadapi banyak sekali, maka harus melakukan inovasi menyelesaikan masalah yang sebelumnya tidak terbayangkan. Dengan teknologi, melakukan pendekatan baru yang berbeda.

"Pendekatan gerakan dibutuhkan dalam menjalankan program pemerintah, termasuk dalam berbagai inovasi bidang kesehatan," kata Anies.

Melalui pendekatan gerakan, masyarakat mampu terlibat langsung dan menjadi mitra pemerintah dalam melakukan tindakan preventif, kuratif, maupun promotif di bidang kesehatan.

E-Jiwa merupakan aplikasi berbasis android dalam mendeteksi secara dini masalah kejiwaan seseorang. Melalui 29 pertanyaan singkat atas gangguan perasaan, NAPZA, gejala psikotik, dan post traumatic stress disorder (PTSD).

DBDKlim adalah program peringatan dini penyakit DBD berbasis iklim. Inovasi ini merupakan sistem aplikasi informasi online berbasis web (dbd.bmkg.go.id) yang dapat menunjukkan prediksi angka penyakit demam berdarah pada masing-masing kota di DKI Jakarta dengan curah hujan dan kelembaban udara sebagai prediktor utama.

Jak-Track adalah singkatan dari Jakarta Teman, Reservasi, Ambil obat, Cek resiko dan Kinerja. Inovasi ini merupakan sistem aplikasi informasi online berbasis web (jak-track.id) yang terintegrasi dalam penerapan model tracking data, laporan, kemajuan, dan capaian program penanggulangan HIV/AIDS di DKI Jakarta.

Baca juga: Jakarta siap kendalikan kebijakan seluruh moda transportasi
Baca juga: Anies instruksikan jajarannya respon cepat penangganan DBD
Baca juga: Anies katakan menginjak kursi MRT terkait kepatutan etika

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019