Bandung (ANTARA News) - Forum Komunikasi Ulama dan Santri (Fokus) se-Kota Bandung bersama Sahabat Rakyat Indonesia (SRI) menyatakan dukungan untuk pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01, Joko Widodo-KH Ma`ruf Amin pada Pilpres 2019.
"Setelah menelaah secara mendalam dan mengkaji bahwa kriteria yang ada dalam sumber hukum Islam, pasangan Bapak Ir Haji Jokowi dan KH Ma`ruf Amin memenuhi kompetensi untuk memimpin Indonesia 2019-2024," kata sesepuh ulama Kota Bandung KH Sofyan Yahya, di Pondok Pesantren Cijawurah, Kota Bandung, Rabu.
Menurutnya, dukungan tersebut didasarkan pada hasil halaqah ulama dan tokoh masyarakat Kota Bandung pada tablig akbar dengan tema "Tinjauan Fiqih Terhadap Kepemimpinan Nasional", di Pesantren Cijawurah, Kota Bandung.
KH Sofyan Yahya mengatakan dalam berbangsa dan bernegara, masyarakat Indonesia membutuhkan pemimpin untuk mengatur kehidupan duniawi menuju maslahat ukhrawi.
"Agama memerintahkan kita mengangkat seorang pemimpin untuk mengatur kehidupan berbangsa dan negara sebagaimana hadis riwayat Abu Daud yang diterima dari Abu Hurairah, `jika ada tiga orang bepergian hendaknya mereka mengangkat di antara mereka seorang pemimpin`," kata dia lagi.
Menurut dia, Rasulullah SAW sangat memperhatikan penting keberadaan seorang pemimpin walau hanya di perjalanan, apalagi di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Lebih lanjut KH Sofyan Yahya mengatakan kriteria untuk menjadi seorang pemimpin telah diatur di dalam sumber hukum Islam baik Alquran, Hadis maupun sumber hukum Islam (fikih).
Kriteria tersebut adalah adil, memiliki kemampuan dan pengalaman untuk menentukan keputusan hukum yang tepat, memiliki jiwa dan mental yang stabil, bijaksana dalam melihat persoalan dan realita serta memiliki keberanian untuk menentukan sikap dalam rangka menjaga muruah rakyat Indonesia dan menjaga keutuhan negara.
Tim Sahabat Rakyat Indonesia Haeruddin Nurman menambahkan bahwa dukungan dari Forum Ulama dan Santri se-Kota Bandung itu membuktikan bahwa Joko Widodo adalah orang baik.
Menurut Nurman, dukungan itu sekaligus meluruskan informasi hoaks atau berita bohong yang meresahkan masyarakat yang menjatuhkan dan menghujat Presiden Joko Widodo yang mengatakan antiulama.
"Dan kami harapkan masyarakat jangan langsung percaya dengan informasi yang diterima, yang meresahkan dan menghujat Joko Widodo. Informasi bohong yang tersebar di media sosial itu tidak bisa dipertanggungjawabkan, karena yang menyebarkan tentu lawan politik Joko Widodo," kata Nurman pula.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019