umat Islam harus memiliki kemandirian dan kekuatan finansial agar mampu beribadah dan berkontribusi untuk masyarakat melalui zakat, infak, sedekah dan wakaf.Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin mengajak pemuda Muslim Indonesia di Inggris untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang berorientasi pada kemandirian dan kekuatan finansial umat Islam.
Dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu, Din menyampaikan pesan soal kewirausahaan itu di hadapan ratusan anggota Komunitas Islam Indonesia di Britania Raya (Kibar) yang berkumpul dalam pengajian dan silaturahim tahunan Leeds pada 26 Januari.
Menurut Din, umat Islam harus memiliki kemandirian dan kekuatan finansial agar mampu beribadah dan berkontribusi untuk masyarakat melalui zakat, infak, sedekah dan wakaf.
Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu juga berpesan kepada para anggota Kibar untuk konsisten mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan Islam jalan tengah. Dua hal itu bisa menjadi resep untuk mewujudkan kerukunan, bukan saja di internal umat Islam tapi juga antar umat beragama khususnya di Indonesia.
Dia juga mengajak warga muslim Indonesia agar terus merawat persaudaraan dan bisa menjadi Muslim yang teguh dalam prinsip sekaligus memiliki toleransi terhadap perbedaan, terlebih di tahun politik 2019.
"Allah menegaskan umat Islam adalah 'ummatan wasathan', umat pertengahan," kata dia.
Para ulama, kata dia, menyebutkan tujuh kriteria Islam jalan tengah, yaitu menegakkan keadilan, keseimbangan, toleransi, musyawarah, melakukan kerja-kerja kebaikan, menjadi pelopor dan membela negeri.
"Toleransi berarti menerima kemajemukan, walaupun bukan berarti meninggalkan prinsip-prinsip ke-Islaman dan keimanan. Konsep Islam jalan tengah ini sesungguhnya sesuai dengan dasar negara kita, Pancasila," kata dia.
Baca juga: Persaudaraan Hindu Muslim gelar pelatihan wirausaha
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019