Jakarta -- Rating, satu hal yang sangat penting jika berbicara tentang dunia pertelevisian. Dengan rating, stasiun televisi bisa melihat sukses tidaknya program-program yang mereka produksi. Bisa dibilang rating adalah tolok ukur yang dijadikan acuan untuk mengukur seberapabanyak sebuah program ditonton oleh pemirsa.
Lebih jauh, dari rating nasib program juga bisa ditentukan, karena rating biasanya berbanding lurus dengan jumlah pendapatan iklan, semakin bagus rating sebuah program maka semakin banyak iklan yang didapat.Rating juga yang menentukan umur sebuah program, apakah diteruskan atau dihentikan.
Program dengan rating bagus tentunya akan menjadi incaran para pemilik merek untuk memasang iklan produk mereka. Wajar saja karena di program berating tinggi produk mereka akan lebih mudah diperkenalkan ke penontonkarena banyakyang menonton program tersebut.Para pengiklan akan rela menggelontorkan dana puluhan bahkan ratusan juta rupiah untuk memesan slot iklan di salah satu program yang punya rating tinggi.
Sayangnya sejauh ini para pengiklan hanya mendapat sebatas bukti tayang sebagai laporan bahwa iklan mereka sudah tayang, namun belum mendapat laporan mendetail tentang siapa saja yang menonton, dan sudah berapa kali ditonton. Lalu dari mana mereka bisa yakin bahwa iklan yang mereka pasang sudah tepat sasaran ataupun sesuai dengan target pasar yang mereka bidik? Padahal data-data komprehensif yang menyangkut penayangan iklan di sebuah program televisi sangat diperlukan sebagai parameter tepat tidaknya strategi mereka dalam beriklan.
Inrate adalah aplikasi yang hadir untuk memberikan data-data tersebut bagi stasiun televisi, pemasang iklan, dan Agency iklan. Inrate memanfaatkan dukungan populasi 2,1 juta pelanggan UseeTV yang tersebar di 438 kota dan 34 provinsi se-Indonesia dan bukan sampling. Posisi Inrate di market adalah sebagai komplemen dengan mandatory data kepemirsaan yang menyasar segmen ekonomi menengah ke atas.
Perhitungan rating dilakukan berbasis penonton UseeTV dengan profiling Helix Persona dan smart profile.Helix Persona inilah yang memungkinkan untuk dilakukannya pengklasifikasian populasi penonton Indonesia menjadi 42 Persona dan 6 Komunitas, sehingga pengambilan data kepemirsaan akan lebih akurat. Untuk memperkuat, Helix Persona akan dipadu dengan Smart profiling pelanggan UseeTV yang dihasilkan dari Big Data Analyticsmilik PT. Telkom Indonesia.
Nantinya di dalam aplikasi web yang bisa diakses lewat inrate.id, informasi tentang iklan yang tayang di 15 saluran Free To Air Nasional secara lengkap dan mendetail akan disajikan, dari mulai template, super impose, credit title, plasma, dll.
Informasi tentang Rating, Share,Jumlah Audience Channel TV dan Program Acara TV secara harian, mingguan maupun bulanan berdasarkan jumlah general audience atau sesuai profile audience tertentu bisa didapat sesuai keperluan.
Membuat Profile Demografi Audience sesuai kebutuhan yang dapat digunakan untuk mencari Rating, Share dan Jumlah Audience pada Channel TV atau Program Acara TV yang diinginkan juga mungkin dilakukan. Hal ini berguna bagi pengiklan atau agency untuk mencari data Rating, Share, dan jumlah pemirsa pada saluran TV atau Program TV yang ingin dibidik untuk pemasangan iklan berikutnya.
Selanjutnya Inrate juga punya informasi Program Acara TV yang memiliki TV Rating, Sharing, serta Jumlah Audience tertinggi pada slot waktu tertentu, dan berdasarkan profil tertentu yang dipilih (Program Comparison).
Data-data pendukung terkait pemasangan iklan dan rating televisi seperti analisis penonton, dan perpindahan channel bisa didapat oleh para pemilik merek dan agency. Hebatnya, data-data ini akan disajikan secara real time di dalam aplikasi web yang ramah pengguna.
Keunggulan yang disebut di atas tentunya baru sebagian fitur yang bisa didapat oleh pelanggan jika menggunakan Inrate. Masih banyak fitur-fitur unggulan Inrate lainnya yang memang dirancang agar para pengiklan dan mitra agency bisa mendapat data yang diperlukan terkait iklan yang mereka pasang.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019